Dolar Australia merosot terhadap dolar AS yang cenderung kuat pada hari Senin, sementara dolar Kiwi sedikit melemah menyusul perpanjangan lockdown COVID-19 kota terbesarnya Auckland.
Aussie turun tipis 0,7% ke level $0,7347 terhadap greenback, setelah mendapati support di sekitar area $0,7345. Mata uang negeri kanguru itu turun 1,7% dari level tertinggi di September di $0,7455 meski masih jauh dari level terendah 10 bulan terakhir di $0,7107.
Sementara itu, dolar kiwi turun 0,22% pada $0,7109 terhadap greenback namun masih sedikit di bawah level puncaknya di kisaran tiga bulan, dengan level tertinggi tiga bulan baru-baru ini berada di $0,7170 dengan area support di sekitar $0,7083.
Investor saat ini memang sedang berhati-hati menjelang pidato Reserve Bank of Australia dan data pekerjaan pada hari Selasa, serta angka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal kedua di Selandia Baru pada hari Kamis.
Di Selandia Baru, Perdana Menteri Jacinda Ardern pada Senin, mengatakan bahwa Auckland akan tetap terkunci hingga tengah malam pada 21 September untuk memutus penyebaran virus corona varian Delta.
Ekonom JPMorgan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Selandia Baru yang kuat sebesar 1,7% untuk kuartal Juni, didorong oleh konsumsi rumah tangga. Reserve Bank of New Zealand harus menyeimbangkan hasilnya terhadap kepercayaan bisnis dan konsumen yang rendah sejak Agustus karena penguncian ketika akan memutuskan apakah menaikkan suku bunga pada bulan Oktober atau tidak.
Sementara itu, data dari Statistik Selandia Baru menunjukkan harga pangan di sana naik 0,3 persen pada Agustus, level terendah sejak Maret.