JAVAFX – Dolar Australia berakhir lebih rendah minggu lalu karena kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari coronavirus dan kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) di masa depan. Minggu lalu Aussie ditekan oleh Dolar AS yang lebih kuat karena para trader beralih ke Dolar AS sebagai safe-haven karena kekhawatiran akan dampak virus Corona. Namun hari Jumat lalu, AUDUSD naik setelah data ekonomi AS turun di sektor manufaktur dan jasa. Minggu lalu, AUDUSD melemah dari level 0.6733 ke level terendah minggu lalu di level 0.6585, lalu berbalik terkoreksi naik ke level 0.6638. Dampak ekonomi dari coronavirus masih ada minggu ini, tetapi dampak terbesar akan terungkap pada hari Sabtu ketika Cina merilis laporan PMI Manufaktur dan PMI Non-Manufaktur.
Di Australia, pedagang akan mendapatkan kesempatan untuk bereaksi terhadap data terbaru tentang Pengeluaran Modal Pribadi pada hari Kamis pagi jam 07.30 WIB. Laporan ini diharapkan menunjukkan peningkatan 0,5%, naik dari -0,2%. Risalah dari pertemuan pertama Reserve Bank of Australia (RBA) tahun ini memicu ekspektasi suku bunga yang lebih rendah dan mendorong AUDUSD melemah. RBA meninggalkan suku bunga pada rekor rendah 0,75% pada pertemuan itu, tetapi risalah menunjukkan bahwa kebijakan itu disiapkan untuk memudahkan kebijakan berikutnya.
Dalam berita lain, ketenagakerjaan Australia melampaui ekspektasi untuk bulan ketiga berturut-turut pada Januari, tetapi tingkat pengangguran melonjak lebih dari yang diperkirakan para analis, sehingga hasil ini mendorong Aussie terus melemah sehingga memicu argumen untuk lebih banyak lagi memberikan stimulus.
Data Kamis dari Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan 13.500 pekerjaan baru bersih diciptakan pada Januari, mengalahkan perkiraan 10.000, dan mengikuti kenaikan 28.900 yang sangat kuat pada Desember. Semua peningkatan ini berasal dari pekerjaan penuh waktu, yang melonjak 46.200 sedangkan pekerjaan paruh waktu turun 32.700.
Meskipun ada peningkatan lapangan kerja, tingkat pengangguran melonjak menjadi 5,3% dari 5,1% pada Desember lalu karena semakin banyak orang mencari pekerjaan. Analis memperkirakan jumlah itu akan naik menjadi 5,2%.
Meskipun pergerakan AUDUSD sempat rebound pada hari Jumat lalu, tren AUDUSD di minggu ini cenderung tetap turun karena investor cenderung tetap gelisah atas virus corona. Bahkan jika laporan mulai menunjukkan wabah virus surut, pertumbuhan global masih akan turun menjadi nol pada kuartal pertama. Sebuah pukulan jangka pendek ke ekonomi Australia sepertinya tidak terhindarkan.