Asisten Menlu AS berkunjung ke Indonesia dan Malaysia

0
66

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel J.

Kritenbrink berkunjung ke Jakarta, Indonesia, dan Kuala Lumpur, Malaysia, pada 7-11 Maret.

Dalam kunjungannya, Asisten Menlu Kritenbrink akan berpartisipasi dalam Dialog ASEAN-AS dan Pertemuan Pejabat Senior KTT ASEAN-Asia Timur di Jakarta.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan media Kantor Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar AS di Jakarta, Selasa.

Selama di Jakarta, Asisten Menlu AS Kritenbrink akan memperingati 10 tahun program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) dan bertemu Perwakilan Tetap Filipina untuk ASEAN yang baru.

Kritenbrink akan bertemu pula dengan sejumlah pejabat pemerintah Indonesia untuk membahas Kemitraan Strategis Amerika Serikat-Indonesia, serta inisiatif bilateral di bidang ekonomi, keamanan, iklim, dan energi.

Selanjutnya, dalam kunjungan ke Kuala Lumpur, Asisten Menlu Kritenbrink akan bertemu dengan pejabat senior pemerintah Malaysia untuk membahas prioritas strategis dan cara memperluas Kemitraan Komprehensif kedua negara.

Pembahasan itu termasuk dalam bidang penegakan hukum dan kerja sama penanggulangan terorisme, demokrasi dan hak asasi manusia, antikorupsi, pemberantasan perdagangan orang, pengungsi, kejahatan siber, keamanan maritim, dan inisiatif terkait mineral kritis, energi terbarukan, dan bioteknologi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken –di sela-sela Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di New Delhi, India pada 2 Maret– menyoroti pentingnya peningkatan kerja sama Amerika Serikat dengan ASEAN selama tahun keketuaan Indonesia di ASEAN.

Menurut Blinken, tahun ini menjadi kesempatan yang baik untuk membandingkan catatan tentang ASEAN serta kemitraan strategis yang sangat kuat yang dimiliki Indonesia dan Amerika Serikat dalam begitu banyak hal yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama.

Pada pertemuan itu, Menlu Retno dan Menlu Blinken membahas pula tentang berbagai tantangan keamanan di kawasan, termasuk krisis yang sedang berlangsung di Myanmar.