Prospek untuk memperpanjang perjanjian terakhir yang membatasi penyebaran senjata nuklir strategis AS dan Rusia menjadi suram disebabkan Washington menolak proposal Rusia pada Jumat (16/10) untuk perpanjangan satu tahun tanpa syarat.
Perjanjian START (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis) Baru, yang ditandatangani pada 2010 dan akan berakhir pada Februari 2021, membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan Rusia dan Amerika Serikat serta rudal dan pembom yang membawanya.
Kegagalan untuk memperpanjang pakta akan menghilangkan semua kendala dan memicu perlombaan senjata pasca-Perang Dingin serta ketegangan antara dua kekuatan senjata nuklir terbesar di dunia.
Presiden Rusia Vladimir Putin, berbicara dalam sebuah pertemuan melalui tautan video dengan Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan di televisi pemerintah, mengatakan perjanjian itu telah bekerja secara efektif sampai sekarang dan akan sangat menyedihkan jika itu berhenti bekerja.