Amerika Jumat (11/2) berjanji akan memberi lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan untuk Indo-Pasifik guna melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya China untuk menciptakan lingkup pengaruh regional dan menjadi kekuatan paling berpengaruh di dunia.
Dalam tinjauan strategi 12 halaman, pemerintahan Biden mengatakan akan berfokus pada setiap sudut Kawasan itu, dari Asia Selatan hingga Kepulauan Pasifik, untuk memperkuat posisi dan komitmen jangka panjangnya.
Dirilisnya dokumen itu bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken ke wilayah Indo-Pasifik untuk menekankan prioritas Amerika di kawasan itu, padahal Amerika sedang bergulat dengan kebuntuan berbahaya dengan Rusia, yang telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
Aksi Rusia itu memicu kekhawatiran Barat akan invasi.
Pengumuman ini juga bertepatan setelah China dan Rusia pekan lalu mendeklarasikan kemitraan strategis “tanpa batas”, pernyataan mereka yang paling rinci dan tegas untuk bekerja sama dalam melawan Amerika.
Keduanya bertekad membangun tatanan internasional baru berdasarkan interpretasi mereka sendiri tentang hak asasi manusia dan demokrasi.
Dalam dokumennya, Amerika berjanji memodernisasi aliansi, memperkuat kemitraan dengan negara-negara, dan berinvestasi dalam organisasi regional.
Secara khusus ditekankan pentingnya “India yang kuat” sebagai mitra dalam visi regional yang positif.
Dikatakan Amerika akan mengupayakan “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka melalui koalisi yang kuat dan saling memperkuat.”