Otoritas kesehatan Amerika Serikat, pada Selasa (9/8), mengesahkan prosedur baru untuk menyuntikkan vaksin cacar monyet.
Diharapkan, vaksin akan menginokulasi lebih banyak orang dengan jumlah yang sama yang diberi obat, pada saat ketersediaan vaksin hampir habis di negara itu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga memberi wewenang untuk menyuntikkan vaksin kepada orang-orang di bawah usia 18 tahun yang dianggap berisiko tinggi tertular.
Bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun, petugas kesehatan kini bisa memberi vaksin secara berbeda, melalui injeksi intradermal yaitu di antara lapisan atas kulit, bukan dengan injeksi subkutan yang lebih dalam.
Metode baru itu akan “meningkatkan jumlah total dosis yang tersedia untuk digunakan hingga lima kali lipat,” kata FDA dalam pernyataan.
Dua suntikan, dengan jeda empat minggu, masih akan diperlukan.
Menurut FDA, hasil uji klinis pada 2015 menunjukkan respons imun pada orang yang diberi suntikan subkutan sama dengan mereka yang diberi seperlima dosis melalui suntikan intradermal.
Amerika telah mencatat hampir 9.000 kasus cacar monyet, seperlima di antaranya tercatat di negara bagian New York.
Sebagian besar kasus melibatkan pria yang berhubungan seks dengan pria.