Amerika Serikat (AS) terus mengirim vaksin gratis ke negara-negara berpenghasilan rendah.
Gedung Putih, pada Kamis (27/1), mengumumkan sumbangan hampir sebanyak 300.000 dosis vaksin Pfizer dua suntikan ke Tajikistan, negara di Asia tengah yang semua batas negaranya dikelilingi wilayah daratan.
Dosis itu akan dikirim pada Kamis (27/1), kata seorang pejabat Gedung Putih kepada VOA.
Hanya sehari sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan bahwa Amerika mencapai tonggak sejarah dengan mendonasikan 400 juta dosis vaksin yang disumbangkan setidaknya kepada 112 negara.
VOA berbicara secara eksklusif dengan Dr.Anthony Fauci, kepala penasihat medis untuk Presiden Joe Biden, yang mengatakan bahwa sumbangan vaksin internasional adalah bagian dari strategi Amerika untuk mengalahkan pandemi.
“Ini benar-benar kritis,” kata Fauci kepada VOA melalui wawancara Zoom.
Donasi terbaru itu akan membuat Tajikistan menerima 299.520 dosis vaksin Pfizer.
Donasi akan ditangani oleh COVAX, inisiatif global yang didirikan untuk memastikan akses yang adil ke vaksin COVID-19.
Dosis baru ini berasal dari setengah miliar dosis yang didapatkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden pada musim panas lalu, kata Gedung Putih.
Menurut para kritikus, meskipun Amerika memang telah melakukan lebih dari negara lain, negara terkaya di dunia itu mampu melakukan lebih banyak lagi mengenai isu kesetaraan vaksin.
Sebagian mendorong adopsi global pengabaian TRIPS, perjanjian yang akan mengesampingkan paten dan hak kekayaan intelektual pada alat COVID-19 seperti vaksin, terapi, tes, dan banyak lagi.