Menteri Perdagangan Amerika Serikat Gina Raimondo, pada Selasa (31/5), mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden secara aktif mempertimbangkan untuk menambah sejumlah perusahaan China baru ke dalam daftar sejumlah entitas yang dikenai sanksi oleh AS.
Langkah ini diambil ketika pemerintah Amerika sedang menyelidiki apa yang disebutnya sebagai upaya yang dilakukan China untuk menghindari sanksi Amerika.
Daftar Entitas milik Departemen Perdagangan Amerika ini membatasi akses ekspor Amerika.
Raimondo mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintah sedang bekerja “untuk mendapatkan informasi seputar aktor-aktor jahat di China, dan akan menambahkan perusahaan-perusahaan itu ke dalam Daftar Entitas tersebut.
Kami sedang melakukan sejumlah penyelidikan.” “Saya tidak melihat kita akan melonggarkan sanksi-sanksi itu dalam waktu dekat,” tambahnya.
Raimondo sadar betul bahwa China tidak akan tinggal diam mengetahui sanksi tersebut.
“Mereka (China.red) datang dengan cara baru untuk menghindari sanksi-sanksi kami, (dengan) mendirikan perusahaan baru dan sejenisnya.
Kami memiliki upaya yang sangat agresif dan waspada yang sedang berlangsung,” tambahnya.
Jika memungkinkan, ujar Raimondo, pihaknya ingin bekerjasama dengan sekutu-sekutu Amerika untuk menyelaraskan pembatasan perdagangan mereka dengan kontrol ekspor Amerika.
Pemerintahan Trump secara agresif menggunakan Entity List, dengan menambah puluhan perusahaan China, termasuk Huawei, ke dalama daftar tersebut pada 2019.
Dua perusahaan lain yang juga ditambahkan dalam daftar itu pada 2020 lalu adalah pembuat chip SMIC0981-HK dan perusahaan pembuat pesawat nirawak China.