AS Sebut Ada Kemajuan dalam Hidupkan Kesepakatan Nuklir dengan Iran

0
42

AS mengatakan pembicaraan tidak langsung dengan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 membuat kemajuan sederhana pada Jumat (17/12).

Namun, dikatakan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan agar perjanjian antara Teheran dan negara-negara kuat dunia itu tidak berantakan.

Dalam keterangan pers via telepon dengan para wartawan, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri mengutip dua contoh kemajuan “sederhana” pada pembicaraan di Wina yang melibatkan AS, Iran dan lima kekuatan dunia yang bertindak sebagai mediator antara kedua belah pihak.

Yang pertama adalah persetujuan Iran pada Rabu (15/12) untuk mengizinkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memasang kembali kamera yang memungkinkan inspektur PBB untuk mengamati fasilitas nuklir Iran yang memproduksi sentrifugal canggih di kota Karaj.

Kamera-kamera itu dirusak pada bulan Juni dalam apa yang disebut Iran sebagai tindakan sabotase oleh saingan regionalnya Israel.

Israel tidak mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.

Contoh kedua yang dikutip oleh pejabat AS itu adalah pemahaman umum AS dan Iran tentang sebuah teks yang akan menjadi dasar untuk negosiasi tentang bagian-bagian mana dari program nuklir Iran yang dapat dibatasi dengan imbalan pencabutan sanksi AS terhadap Teheran.

Namun pejabat AS itu memperingatkan agar orang tidak merasa antusias dulu dengan teks tersebut.

Pejabat AS itu juga mengatakan kemajuan Iran baru-baru ini dalam program nuklirnya yang dikhawatirkan oleh Barat dapat dijadikan senjata, membuatnya lebih mendesak bagi Teheran untuk kembali membatasi program yang sebelumnya disepakati berdasarkan kesepakatan 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA).

Iran, yang mengatakan kegiatan nuklirnya untuk tujuan damai, telah melampaui pembatasan kegiatan nuklirnya sejak 2019 sebagai pembalasan atas penarikan AS dari JCPOA setahun sebelumnya.