AS, Rusia Berdebat Soal Serangan Siber Jelang KTT Biden-Putin

0
79

Amerika Serikat (AS) dan Rusia berdebat Minggu (13/6) tentang tanggung jawab untuk melemahkan serangan siber.

Perdebatan itu muncul menjelang pertemuan antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Jenewa pada Rabu (16/6).

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada stasiun TV ABC bahwa “Negara yang bertanggung jawab seharusnya tidak melindungi dengan cara apapun organisasi kriminal yang terlibat dalam serangan siber, termasuk ransomware.” Ransomware adalah serangan siber di mana pelakunya meminta uang tebusan.

Blinken mengatakan Biden “akan menyampaikan dengan sangat jelas kepada Presiden Putin.

Kami meminta kerja sama Rusia dalam menghadapi organisasi-organisasi kriminal ini yang beroperasi dari wilayah Rusia.” Dua bisnis penting AS, Colonial Pipeline Co., yang mendistribusikan BBM di AS bagian tenggara., dan perusahaan pengolahan daging JBS, menjadi target dalam serangan siber bulan lalu yang diduga berasal dari Rusia.

Colonial dan JBS membayar uang tebusan jutaan dolar untuk memulihkan operasi bisnis mereka, meskipun para pejabat penegak hukum AS telah mengembalikan sebagian uang yang dibayarkan oleh Colonial.

Putin mengatakan kepada stasiun TV milik negara, Rossiya-1, pada Minggu (13/6) bahwa Rusia bersedia mengekstradisi kriminal siber apabila AS melakukan hal yang sama.

Meski belum jelas serangan terhadap entitas bisnis Rusia mana yang katanya berasal dari AS.

Pemimpin Rusia itu mengatakan Moskow dan Washington harus “memegang komitmen yang setara” dalam memindahkan tersangka.

Dia mengatakan, “Rusia akan melakukannya tapi hanya jika pihak yang lain, dalam hal ini AS, setuju melakukan hal yang sama dan juga akan mengekstradisi kriminal terkait ke Federasi Rusia.” Biden mengatakan dalam konferensi pers G-7 di Inggris bahwa negosiasi mungkin dilakukan, tapi ia skeptis perilaku Putin akan berubah.