Pamer Kekuatan Angkatan Udara Amerika Serikat (AU AS) di atas Semenanjung Korea pada Sabtu pekan lalu hanyalah bagian dari sebuah latihan gabungan yang ditujukan untuk memastikan AS memiliki “kekuatan siaga” di kawasan itu, demikian menurut Kepala Staf Angkatan Udara AS.
Dua pesawat pengebom siluman B-1B Stealth melakukan manuver terbang untuk pertama kalinya di sana sejak 2017.
“Ini merupakan bagian dari latihan Vigilant Storm, sebuah latihan yang sudah kami operasikan beberapa waktu,” kata Jenderal C.Q.
Brown Jr.
kepada VOA dalam wawancara pada Senin.
“Ini merupakan satu latihan lagi yang kami lakukan, dan akan kami lanjutkan, guna memastikan kesiagaan.
Kami memiliki aliansi yang mantap dengan Republik Korea, dan ini bagian dari latihan kami berkelanjutan,” tambahnya.
Sebelum penerbangan bomber B-1B Stealth ini, yang menurut pejabat AS berpangkalan di Guam, Korea Utara telah menembakkan empat misil jarak tempuh pendek di lepas pantai baratnya pada Sabtu pagi.
Korea Utara pada Senin mengatakan, peluncuran misilnya baru-baru ini selama beberapa hari merupakan serangan simulasi terhadap Korea Selatan dan AS sementara kedua negara ini melakukan apa yang disebutnya adalah “latihan perang berbahaya.” Sekitar 240 pesawat berpartisipasi dalam latihan gabungan AS – Korea Selatan dan dinamakan Vigilant Storm, juga diikuti oleh ribuan pasukan AS dan Korea Selatan.