AS Menantikan Pembicaraan Dagang dengan Taiwan, China Keberatan

0
50

Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya sangat menantikan pembicaraan perdagangan minggu ini dengan Taiwan sementara kedua negara meneruskan penguatan hubungan perdagangan bilateral, meskipun China menolak hal itu.

Setelah terjadi jeda selama lima tahun, AS dan Taiwan akan mulai kembali pembicaraan berdasarkan Persetujuan Kerangka Kerja Perdagangan dan Investasi, atau TIFA, pada Rabu (30/6).

“Taiwan adalah sebuah demokrasi dan ekonomi utama, serta mitra keamanan,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam jumpa pers pada Senin (28/6).

“Dan kami akan terus memperkuat hubungan kami di semua bidang, semua bidang dimana kami bekerja sama, termasuk isu-isu ekonomi.

Kami berkomitmen pada hubungan perdagangan dan investasi AS – Taiwan.” Sementara itu di Beijing, pejabat China menyuarakan penentangan mereka.

“China sudah lama menentang setiap usaha AS untuk meningkatkan hubungan atau terlibat dalam interaksi resmi dengan Taiwan dalam bentuk apapun,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan baru-baru ini.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, Taiwan akan meneruskan hubungan ekonomi dan perdagangan yang erat dengan AS, dan selanjutnya melacak kerja sama dalam bidang-bidang dimana kedua negara memiliki kepentingan bersama, lewat pembicaran berdasarkan TIFA.

Taiwan merupakan mitra dagang AS terbesar ke-10, sementara AS adalah mitra dagang Taiwan kedua terbesar.

AS mempertahankan hubungan budaya, komersial, dan tidak resmi yang kuat dengan Taiwan setelah Washington mengalihkan pengakuan diplomatiknya dari Taiwan ke China pada 1979.

“Dukungan kami untuk Taiwan tetap kuat,” kata Psaki, dan ditambahkan, Amerika prihatin dengan usaha China mengintimidasi negara-negara lain di kawasan Indo Pasifik.

“Kami juga sudah menjelaskan baik secara publik maupun privat tentang keprihatinan kami yang semakin besar tentang agresi China terhadap Taiwan.

RRT telah melakukan serangkaian tindakan yang memperlemah demokrasi di Taiwan.

Kami akan terus mengungkapkan keprihatinan kami yang mendalam kepada Beijing sehubungan masalah itu,” imbuh Psaki.

Pada 1994 AS dan Taiwan menanda-tangani TIFA, yang berperan sebagai platform untuk memajukan perdagangan bilateral dan kepentingan investasi.

Sejak itu sudah berlangsung sebanyak 10 putaran pembicaraan perdagangan.

Pembicaraan terhenti pada 2016 ketika AS memfokuskan pembicaraan perdagangan dengan China.