Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS) merilis survei bangunan baru dan jalan di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Kamboja.
Hasilnya menunjukkan bahwa konstruksi berlanjut “di tengah kekhawatiran bahwa fasilitas baru sedang dibangun untuk memfasilitasi kehadiran militer China di Kamboja.” Laporan CSIS yang berbasis di Washington pada 12 Oktober menunjukkan bahwa perubahan itu antara lain ada tiga gedung baru dan jalan baru yang dibangun, selama Agustus dan September.
Kepada VOA melalui email Kamis (15/10), Juru Bicara Kedutaan Amerika Chad Roedemeier mengatakan bahwa kedutaan “menerima laporan yang konsisten dan kredibel bahwa konstruksi yang signifikan oleh Republik Rakyat China berlanjut di Pangkalan Angkatan Laut Ream.” Ia menambahkan bahwa “Rakyat Kamboja berhak tahu tentang proyek di Ream dan memiliki suara dalam perjanjian militer semacam ini, yang berimplikasi jangka panjang bagi negara mereka.” Ia mengingatkan bahwa “setiap kehadiran militer asing di Ream akan bertentangan dengan konstitusi Kamboja dan merusak keamanan regional.” Juru bicara pemerintah Kamboja Phay Siphan mengatakan kepada VOA bahwa kajian CSIS itu salah dan tidak berdasar.
Dia menegaskan bahwa pangkalan Ream tidak digunakan China atau negara mana pun sebagai pangkalan militernya.