AS Kaji Klaim Peluncuran Rudal Hipersonik Korea Utara

0
101

Amerika Serikat (AS) kembali mempelajari peluncuran terbaru rudal yang dilakukan oleh Korea Utara menyusul klaim Pyongyang bahwa uji coba itu melibatkan rudal hipersonik berteknologi tinggi.

Hasil penilaian Amerika, Korea Selatan dan Jepang semula menunjukkan peluncuran itu melibatkan rudal balistik.

Pejabat Jepang memperkirakan rudal itu menempuh jarak sekitar 500 km.

Tetapi pejabat pertahanan Amerika, pada Kamis (6/1), mengindikasikan bahwa mereka sedang memeriksa ulang peluncuran itu karena mempertimbangkan pernyataan Pyongyang.

“Kami mengetahui laporan-laporan ini, dan kami sedang mencari tahu sifat spesifik dari peluncuran baru-baru ini,” kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Martin Meiners kepada VOA.

Media pemerintah Korea Utara pertama kali mengeluarkan klaim peluncuran rudal hipersonik tersebut pada Kamis (6/1) pagi.

Kantor berita resmi Korea Utara KCNA mengunggah satu gambar rudal yang muncul dari peluncur bergerak dan dikelilingi api yang keluar dari knalpot berada pada daerah pegunungan yang tertutup salju.

Laporan itu mengatakan rudal itu menampilkan kendaraan luncur hipersonik yang dapat dilepas.

Rudal yang disebut HGV itu berada di atas roket pendorong dan dilepaskan sebelum meluncur ke sasaran, membuatnya lebih sulit untuk dicegat.

Sekretaris pers Pentagon John Kirby, pada Rabu (5/1), mengatakan kepada wartawan bahwa pejabat pertahanan “mempunyai alasan untuk percaya bahwa itu adalah peluncuran rudal balistik.” Komando AS untuk wilayah Indo-Pasifik juga merilis pernyataan yang menggambarkan uji coba yang dilakukan pada Rabu (5/1) itu sebagai “peluncuran rudal balistik.” “Peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung pada personel atau wilayah Amerika, maupun sekutu kami,” kata Komando dalam pernyataan.