Amerika Serikat telah mencabut kelompok separatis China -yang diduga beroperasi di Afghanistan dan mengklaim memperjuangkan hak-hak minoritas Muslim Uighur di China- dari daftar teroris.
Beijing menuduh Gerakan Islam Turkistan Timur (the Eastern Turkistan Islamic Movement/ETIM), merencanakan tindakan terorisme di wilayah Xinjiang yang kaya sumber daya China barat jauh, rumah bagi sekitar 10 juta Muslim Uighur yang berbahasa Turki.
Kelompok hak asasi global, pengasingan Uighur, dan negara-negara Barat akhir-akhir ini memberikan kritik pedas terhadap China atas tuduhan menahan sekitar satu juta anggota komunitas minoritas di kamp-kamp interniran di Xinjiang dengan dalih memerangi radikalisme Islam.
“Saya dengan ini mencabut penunjukan Gerakan Islam Turkistan Timur, juga dikenal sebagai ETIM, sebagai organisasi teroris,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam arahan singkat 20 Oktober yang diterbitkan pada hari Kamis (5/11).
Washington mendaftarkan ETIM sebagai kelompok teroris pada tahun 2003.
Para pejabat mengatakan kelompok separatis juga telah mendirikan pangkalan di Pakistan tetapi kerjasama keamanan yang erat dan pembagian intelijen antara Pakistan dan China dalam beberapa tahun terakhir telah secara efektif membongkar kegiatan ETIM di tanah Pakistan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengecam keputusan AS tersebut sebagai “menutupi” kelompok teror