Mantan senator dan calon presiden Haiti Moïse Jean-Charles mengatakan kepada kantor berita Associated Press pada Selasa (25/1) bahwa ia telah ditangkap di Amerika Serikat dan dideportasi ke Haiti.
Jean-Charles berbicara singkat ketika tiba di Bandara Internasional Toussaint Louverture di ibu kota Port-au-Prince.
Ia tampak putus asa.
Tidak jelas mengapa ia dideportasi atau apakah ia menghadapi suatu tuduhan.
Ia mengatakan pihak berwenang Amerika menahannya pada Senin (24/1) ketika ia kembali dari Nigeria dan menginterogasinya tentang perjalanannya baru-baru ini ke Afrika.
Jean-Charles mengatakan telah menghabiskan semalam di penjara dan dideportasi pada Selasa (25/1) setelah diberitahu bahwa visanya telah dibatalkan dan dia dilarang memasuki Amerika selama 5 tahun ke depan.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak melakukan dialog dengan Presiden Maduro pada bulan November 2021,” katanya merujuk pada interogasi oleh pejabat penegak hukum Amerika.
Penangkapan tersebut memicu protes kecil di area Port-au-Prince, Delmas 47, di mana beberapa orang membakar ban dan melempar batu ke mobil-mobil yang lewat.
Jean-Charles mencalonkan diri sebagai presiden pada 2015 dan 2016 melawan pesaing-pesaingnya termasuk Presiden Jovenel Moïse yang tewas ditembak pada 7 Juli 2021 di kediaman pribadinya.
Jean-Charles sebelumnya adalah seorang senator dan juga menjabat sebagai walikota untuk kota Milot di Haiti utara, dekat tempat kelahiran Moïse.
Akhir tahun lalu, dia meminta pemerintahan Perdana Menteri Ariel Henry untuk mengatasi ketidakamanan yang meningkat di negara itu sesegera mungkin supaya pemerintah dapat mengadakan pemilihan umum dan mengatasi masalah-masalah besar termasuk pengangguran dan penculikan.