Amerika Serikat (AS) mendakwa para pemimpin Kartel Sinaloa yang berbasis di Meksiko dengan tuduhan menjalankan operasi penyelundupan fentanil yang dipicu oleh perusahaan kimia dan farmasi China, kata Jaksa Agung AS Merrick Garland pada Jumat (14/4).
Tiga putra Joaquin “El Chapo” Guzman, mantan pemimpin Kartel Sinaloa yang sekarang dipenjara di AS termasuk di antara mereka yang didakwa.
Pihak berwenang menyebut tuduhan itu merupakan dakwaan paling ambisius hingga saat ini terhadap epidemi narkoba yang telah menewaskan ratusan ribu orang Amerika dalam delapan tahun terakhir.
“Kami mengejar seluruh jaringan, mulai dari prekursor, impor ke Meksiko, pabrik, senjata, pencuci uang, hingga distribusi di Amerika Serikat,” kata Garland kepada wartawan.
Jaksa federal membuka tiga dakwaan terpisah yang menuntut lebih dari 24 terdakwa yang berbasis di Meksiko, China dan Guatemala.
Delapan di antaranya berada dalam tahanan.
Di antara mereka yang menunggu ekstradisi adalah Ovidio Guzman Lopez, salah satu putra El Chapo, yang ditangkap di Meksiko pada awal tahun ini.
Dia didakwa di pengadilan federal Manhattan atas enam dakwaan, termasuk konspirasi untuk mengimpor dan mendistribusikan fentanyl, dan menghadapi hukuman seumur hidup jika terbukti bersalah.
“Mereka tahu bahwa mereka meracuni dan membunuh orang Amerika.
Mereka tidak peduli karena mereka menghasilkan miliaran dolar dengan melakukannya,” kata Anne Milgram, kepala Drug Enforcement Administration AS, tentang putra Guzman.
“Keserakahan mereka mengejutkan dan tanpa batas.” Jaksa juga mendakwa empat pemilik perusahaan China yang diduga menyediakan bahan kimia prekursor ke kartel.
Departemen Keuangan AS pada Jumat (14/4) juga menjatuhkan sanksi pada perusahaan kimia yang berbasis di China, Wuhan Shuokang Biological Technology Co Ltd dan Suzhou Xiaoli Pharmatech Co Ltd.
Garland mengatakan para pejabat AS telah bertemu dengan rekan sejawat dari Meksiko pada minggu ini.
AS dan Meksiko akan bekerja sama untuk “terus menyerang musuh ini” dan mengupayakan ekstradisi para terdakwa yang tersisa.
Dia juga meminta China untuk berbuat lebih banyak.
“Pemerintah RRC (Republik Rakyat China -red) harus menghentikan aliran bahan kimia prekursor fentanyl yang tidak terkendali yang keluar dari China,” katanya.