AS-Cina Mulai Menyusun MOU, Akankah Perekonomian Global Pulih ?

0
86

Setelah sekian lama perang dagang terjadi antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, Cina dan AS, akhirnya mereka mulai banyak mendapatkan kemajuan dalam perundingan dagang mereka sehingga mulai menyusun MOU (Memorandum of Understanding). MOU ini di harapkan dapat mengakhiri segala hal yang membuat Trump mengenakan tariff impor kepada Cina.

MOU ini merupakan langkah penting yang membuat Cina menandatangani prinsip-prinsip dan komitmen spesifik pada isu-isu utama yang dibahas. Enam isu struktural yang di susun dalam MOU yaitu transfer teknologi paksa dan pencurian cyber, kekayaan intelektual, pertanian, mata uang, jasa dan halangan dagang non tariff.

Dalam negosiasi ini, pembahasan utama dalam penyusunan MOU terkait penyelesaian apa yang menjadi tuduhan Amerika Serikat terhadap Cina bahwa Cina memaksa perusahaan AS yang melakukan bisnis di Cina untuk transfer teknologi dan menyerahkan rahasia kekayaan intelektualnya kepada mitra local. Hal ini sudah dibantah oleh Cina. Selain itu juga hambatan dagang non tariff seperti subsidi industry, undang-undang, prosedur perijinan bisnis, tinjauan produk dan lainnya yang menghambat barang AS masuk ke Cina.

Steve Mnuchin, Menteri Keuangan AS juga menghimbau Cina tidak mendevaluasi mata uangnya untuk mengurangi efek bea tariff yang dikenakan oleh AS kepada Cina dan meminta agar pasar layanan keuangan Cina terbuka untuk perusahaan asing seperti Visa dan Master Card.

Akankah penyusunan ini menjadi pertanda bahwa perang dagang berakhir dan membuat perekonomian global dan mata uang dunia menguat ? Kita lihat perkembangan perundingan dagang malam ini saat sesi Amerika hingga akhir perundingan dalam minggu ini yang akan berpengaruh terhadap perekonomian global ke depan. Jika semua berjalan mulus sesuai optimisme Trump dalam pernyataannya, bahkan bila akhirnya perundingan ini membuahkan hasil pertemuan antara Trump dan Xi Jinping, maka bisa jadi perang dagang berakhir dan akan membuat perekonomian global kembali bangkit dan mata uang global akan menguat terutama di negara-negara berkembang.