Di tengah reli harga minyak saat ini, Aramco Saudi telah menaikkan harga jual resminya untuk minyak mentah yang diekspor ke Asia. Arab Light andalannya untuk kontrak pengiriman Maret naik $0,60 per barel menjadi total $2,80 per barel di atas patokan premium. Menurut Bloomberg, ini adalah harga tertinggi untuk Arab Light sejak Maret 2020, tepat sebelum pandemi melanda, harga itu menghancurkan permintaan kala itu.
Harga minyak saat ini berada di level tertinggi dalam beberapa tahun, dengan minyak mentah Brent menyentuh $94 per barel di perdagangan Asia hari ini dan perdagangan West Texas Intermediate di atas $92 per barel untuk pertama kalinya sejak 2014.
Minggu ini, bagaimanapun, laporan bahwa Amerika Serikat dan Iran mungkin mendekati kesepakatan tentang program nuklir Iran dan sanksi AS menyebabkan fluktuasi harga minyak. Jika sanksi Iran dicabut, akan ada lebih banyak barel yang masuk ke pasar global secara legal. Namun, pejabat Departemen Luar Negeri telah memperingatkan terhadap optimisme prematur karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan selama negosiasi yang dilanjutkan hari ini di Wina.
Secara keseluruhan, sentimen tentang minyak tetap bullish karena situasi pasokan yang ketat, terutama setelah pertemuan OPEC+ pekan lalu, di mana kartel memutuskan untuk tetap pada rencana penambahan produksi aslinya, meskipun permintaan meningkat.
Keyakinan bullish ini sejalan dengan pandangan para bankir investasi yang memperkirakan Brent bisa mencapai $100 per barel dan pasokan global terus ketat dengan OPEC+ tidak mencapai target produksi mereka dan Amerika Serikat tidak banyak meningkatkan produksinya.
Sejauh ini, para pialang juga masih mewaspadai perkembangan dari perundingan AS-Iran terkait Nuklir. Jika kesepakatan gagal, akan menambah tekanan harga minyak ke atas. Begitu juga sebaliknya.
Sejak awal tahun, patokan minyak mentah telah naik sekitar 20 persen, dan ekspektasi adalah bahwa minyak mentah Brent akan mencapai $100 per barel sebelum akhir tahun ini.