JAVAFX – Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz mengatakan negaranya siap untuk melakukan pengurangan lebih dalam dalam produksi minyak daripada yang disepakati dengan produsen global lainnya, demikian menurut Menteri Negara Sumber Daya Minyak Nigeria Timipre Sylva sebagaimana dikutip leh Bloomberg, Selasa (29/10/2019).
“Dia meyakinkan saya bahwa mereka sangat siap untuk memotong lebih dalam,” kata Sylva kepada Bloomberg TV di Riyadh. Menteri OPEC mengatakan dia dan Pangeran Abdulaziz tidak membahas tingkat produksi baru ketika mereka berbicara pada hari Senin.
Arab Saudi, pemimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen top lainnya seperti Rusia ke dalam pengurangan produksi kolektif hingga akhir Maret. OPEC dan sekutunya akan bertemu pada bulan Desember untuk membahas apakah pemotongan curam untuk pasokan minyak akan diperlukan untuk menopang harga di tengah surplus dan tanda-tanda permintaan yang lebih lemah.
Nigeria sepenuhnya mematuhi kuota produksi barunya dan saat ini memompa 1,774 juta barel per hari, kata Sylva. Dia mengatakan dia juga berbicara dengan Gabon, Sudan Selatan dan Angola tentang kepatuhan dengan pemotongan. Nigeria sedang mengadakan pembicaraan dengan Arab Saudi untuk pasokan produk minyak ke negara Afrika di mana semua kilang saat ini tidak berproduksi, kata Sylva. Masih belum ada kesepakatan tentang volume, katanya. “Kami juga membahas kemungkinan memperbaiki salah satu kilang kami dengan Saudi dan kemudian kami juga membahas pengembangan pakta industri minyak dan gas di Delta Niger,” pungkasnya.