Arab Saudi mengatakan bahwa kesepakatan nuklir apa pun dengan Iran harus menjaga non-proliferasi dan melanjutkan upaya yang bertujuan menjadikan Timur Tengah zona bebas senjata pemusnah massal, kantor berita negara SPA melaporkan pada hari Selasa.
Perjanjian itu harus mengatasi perilaku destabilisasi Iran dan dukungannya terhadap terorisme di kawasan itu untuk mencegahnya dari tindakan provokatif di masa depan, katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan kabinet mingguan.
Pada 2015 Iran menandatangani kesepakatan nuklir yang rapuh dengan kekuatan dunia tetapi nasib pakta 2015 diragukan sejak Presiden AS Donald Trump menarik Amerika Serikat keluar dari itu dan menerapkan kembali sanksi.
Washington telah mengancam akan menggunakan ketentuan dalam perjanjian tersebut untuk memicu pengembalian semua sanksi PBB terhadap Iran jika Dewan Keamanan tidak memperpanjang embargo senjata terhadap Iran tanpa batas waktu.