JAVAFX – Arab Saudi diperkirakan akan menjadi tuan rumah pertemuan darurat OPEC + virtual pada hari Kamis lusa dan akan menunda rilis harga jual minyaknya sampai setelah pertemuan selesai, Reuters melaporkan pada hari Minggu, mengutip sumber senior di Arab Saudi yang akrab dengan pembicaraan.
“Arab Saudi ingin menghindari terulangnya apa yang terjadi pada Maret di mana pembicaraan minyak runtuh karena kurangnya kerjasama Rusia dengan peserta OPEC + lainnya,” tambah sumber itu. “Penundaan Arab Saudi dalam mengeluarkan harga minyak mungkin merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menjangkau produsen minyak menjelang pertemuan Kamis.
Sementara itu, Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazrouei mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, bahwa mereka mendukung kasus untuk pertemuan darurat OPEC + dan produsen lainnya, seperti yang diusulkan oleh Arab Saudi. “Diperlukan upaya bersama dan gabungan oleh semua negara penghasil minyak, tidak hanya kelompok negara-negara OPEC +.”
“UEA yakin bahwa, jika kesepakatan dapat dicapai, semua negara produsen akan bekerja dengan cepat dan kooperatif untuk mengatasi lemahnya permintaan minyak di pasar global, membantu menyeimbangkan kembali pasar dan mempertahankan persediaan minyak global pada tingkat yang wajar.”
Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada perdagangan elektronik di hari minggu dengan kenaikan 32% ke harga $ 28,80. Kenaikan ini menjadi modal kuat perdagangan pekan ini dalam catatan positif.
Dengan menguatnya sentimen risk-on , harga minyak bisa memperpanjang pemulihannya dari kemerosotan diawal perdagangan. Komentar dari Suhail al-Mazrouei dianggap mampu mengurangi rasa sakit. WTI sekarang diperdagangkan di 26,75, turun 5,70%, naik dari posisi rendah harian di 25,41.
