JAVAFX – American Petroleum Institute (API) melaporkan pasokan minyak mentah mengalami penurunan kecil hanya sebesar 1,401 juta barel selama sepekan yang berakhir 11 Juli. Angka ini dibawah ekspektasi analis yang memperkirakan akan terjadi penurunan setidaknya 2,69 juta barel.
Penurunan inventaris minggu ini memang mengecewakan setelah pekan lalu turun 8,129 juta barel, menurut API. Padahal sehari kemudian, Lembaga Informasi Energi AS memperkirakan penurunan pasokan yang lebih besar dari 9,5 juta barel.
Setelah serangkaian penurunan pasokan ini, jumlahnya sekarang hanya 12,16 juta barel untuk periode pelaporan 29 minggu sepanjang tahun ini, demikian papar API.
Dengan penurunan pasokan yang lebih kecil dari perkiraan ini, harga minyak mentah mengalami desakan turun. Minyak mentah WTI diperdagangkan turun $ 1.70 atau turun -2.85% di $ 57.88, hampir datar dalam perdagangan pekan ke pekan. Sementara minyak mentah Brent diperdagangkan turun $ 1,75 atau -2,63% di $ 64,73, mengalami kenaikan tipis dari posisi minggu lalu.
Dorongan penurunan harga minyak mentah dalam perdagangan di hari Selasa (16/07/2019) juga didapatkan dari laporan yang mengejutkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan bahwa Iran siap untuk bernegosiasi tentang rincian program misilnya. Ketegangan atas aliran minyak di dekat Selat Hormuz telah membuat harga di bawah harga minyak yang seharusnya jatuh pada proyeksi pertumbuhan permintaan minyak yang lemah baru-baru ini.
Produksi minyak mentah AS sebagaimana diperkirakan oleh Lembaga Informasi Energi menunjukkan bahwa produksi untuk minggu yang berakhir 05 Juli naik sedikit minggu ini menjadi 12,3 juta barel per hari, hanya 100.000 barel per hari dari tertinggi sepanjang masa, 12,4 juta barel per hari.
Laporan Administrasi Informasi Energi AS tentang persediaan minyak mentah akan dirilis pada waktu yang dijadwalkan secara teratur pada hari Rabu pagi.
Menjelang penutupan perdagangan, harga Minyak mentah WTI diperdagangkan pada $ 58,12 sementara Brent diperdagangkan pada $ 64,97. (WK)