JAVAFX – Menjelang testimony seri ke dua malam hari ini, jam 22.00 WIB, pada perhelatan Semiannual Monetary Policy Report sebelum Senate Banking Committee di Washington DC, statement Fed Chair, Jerome Powell menjad titik atensi para trader dan investor.
Fokus atensi testimony Powell adalah sejauh mana tanggapannya berkenaan dengan wabah virus corona yang terus menghantui, yang disandingkan dengan prospek ekonomi AS.
Pada testimony seri pertama hari Selasa, 11 Februari 2020 kemarin, Powell menandaskan bahwa penyebaran virus corona kemungkinan berdampak (negative) terhadap ekonomi Amerika Serikat, namun secara tegas Powell menyisakan asa dan optimisme
Khusus untuk performa EUR, setelah didera tekanan jual yang intensif dalam tujuh hari sesi transaksi bersinambung, kini masih dalam bayangan dominasi sellers. Faktor tambahan rapuhnya performa EUR adalah data Uni Eropa yang berlabel “lebih buruk dari antisipasi”, sebagaimana tersaji pada data Industrial Production untuk bulan Desember 2019, yang tercatat anjlok (-2.1%) dibandingkan dengan estimasi turun (-1.8%)
Jika secara tidak langsung testimony Powell tetap bernuansa penuh optimisme, terutama terkait kondisi ekonomi AS dalam situasi ancaman global virus corona, maka EUR masih berpotensi untuk kembali terjerembab lebih curam.
Dari dimensi teknikal, sebagaimana termonitor pada grafik H4 MT5 JavaGlobalFutures, meski bergerak stagnan, namun EURUSD cenderung mendekati support kritis 1.08898. Jika tembus disertai ekstensi dominasi sellers akan semakin mempertegas momentum serial bias bearish EURUSD, dengan sasaran berikutnya 1.08127-1.07890. Target optimal short term menyapa area support ketat 1.07337-1.07000.
Jika scenario tersebut kandas dan EURUSD mampu rebound di atas 1.09560-1.09818, menjadi titik pijak menguji resisten kritis short term 1.10473. Intensitas beli di atas 1.10473 memperkuat koreksi naik EURUSD, dengan sasaran lanjutan menggoda resisten kuat short term pada area 1.10918-1.11183.
Namun, selama EURUSD konsisten melaju di bawah area 1.09560-1.09818, perspektif bias bearish masih berlaku