JAVAFX – Pada jam 20.30 WIB, hari Selasa ini 28 Januari 2020, akan dirilis data cukup vital dari Washington yang diperkirakan akan mempengaruhi performa The Greenback di satu sisi dan kinerja Gold di sisi lainnya.
Data yang mengukur perubahan nilai total dari order baru pembelian oleh industri untuk bahan tahan lama selama bulan Desember 2019, diperkirakan naik 1.2% dari penurunan (-2.1%) pada bulan Oktober 2019.
Sedangkan untuk Core Durable Goods Orders, atau di luar item transportasi, juga nampak positif dengan estimasi naik 0.4% pada bulan Desember dari penurunan (-0.1%) pada bulan Oktober 2019.
Dengan bekal prediksi yang keduanya berlabel “memuaskan” tersebut, maka dari aspek sentiment fundamental akan menjadi ancaman bagi Gold untuk setidaknya tidak terlalu agresife pola kenaikannya.
Atau setidaknya, akan menjadi momentum bagi para trader dan investor Gold untuk sementara mencicil profit sambil melepas Gold, sehingga Gold rentan didera fase koreksi menurun.
Sebaliknya, jika kedua data tersebut secara general hasilnya berlabel “mengecewakan”, maka akan membuka ruang gerak bagi Gold untuk kembali merajut grafik naik, setidaknya berupaya mendongkel resisten 1588.18
Dari dimensi teknikal, merujuk pada grafik H4 MT5 JavaGlobalFutures, setelah candle terakhir berpola doji, candle aktual Gold nampak mengintai support 1569.17. Jika tembus di bawah 1569.17 rentan menuju support kuat short term pada area 1556.41-1551.38.Support kritis 1546.17. Intensitas jual di bawah 1546.17 akan memulihkan tendensi bias bearish short term Gold. Target berikut 1539.60-1535.74
Sebaliknya, bila skenario tersebut kandas dan Gold rebound di atas 1581.93, membuka kans test 1588.18. Ekstensi dominasi buyers di atas 1588.18 mempertajam momentum serial bullish Gold. Test selanjutnya 1594.69, lalu 1600.00 dan 1607.45.Resisten kuat short term pada area 1611.19-1615.42