Anggota Kongres AS Terpecah Soal Sanksi Terbaru Biden Terhadap Rusia

0
78
President Joe Biden speaks during the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021.(AP Photo/Patrick Semansky, Pool)

Walaupun para anggota Kongres Amerika Serikat (AS) telah bersatu untuk mengutuk invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina, tanggapan mereka terhadap sanksi terbaru pemerintahan Biden tetap berbeda sesuai garis partai.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memuji pernyataan Presiden AS Joe Biden, pada Kamis (24/2), pada tanggapannya mengenai serangan militer terbesar di Eropa dalam lebih dari 70 tahun itu.

“Presiden Biden telah menjelaskan selama terjadi eskalasi Rusia bahwa kami akan terus memberlakukan sanksi pada Rusia yang akan membuatnya melemah dalam segala hal.

Sanksi itu termasuk langkah-langkah lebih lanjut yang diumumkan hari ini tentang sanksi besar-besaran dan bencana terhadap lembaga keuangan, perusahaan, dan individu yang penting bagi ekonomi Rusia, dan dukungan militer lebih lanjut untuk mendukung NATO,” kata Pelosi dalam sebuah pernyataan.

Dalam pidato pada Rabu (23/2) malam, Putin membela serangan tak beralasan terhadap negara Eropa timur yang merdeka itu, dan mengklaim tanpa bukti bahwa genosida telah terjadi di Ukraina dan menyerukan “denazifikasi” negara itu, yang dipimpin oleh seorang presiden Yahudi terpilih.

Tetapi Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan Biden terlambat mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan membatasi ekspor ke Rusia dan menjatuhkan sanksi lebih banyak terhadap para tokoh elit Rusia.

Putin sendiri tidak termasuk dalam daftar tokoh yang mendapatkan sanksi tersebut.

“Presiden seharusnya menggunakan wewenangnya yang luas untuk menjatuhkan sanksi keras tertentu sedari awal untuk benar-benar mencegah invasi dan melemahkan Rusia.

Kita seharusnya memastikan bahwa bantuan senjata ke Ukraina dikirimkan jauh lebih cepat.

Dan kita seharusnya mengirim lebih banyak bala bantuan untuk mendukung sekutu-sekutu di bagian timur kawasan NATO lebih awal,” kata McConnell dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (24/2).

Jim Risch, senator paling senior dari Partai Republik di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan pemboman oleh Rusia atas kota-kota di Ukraina merupakan “tindakan orang gila.” “Diplomasi telah gagal.

Sebagian dari kami yang menyerukan tindakan yang lebih definitif dari pemerintahan Biden dan sekutu-sekutu kita sayangnya telah terbukti benar.

Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Kita harus mengambil tindakan tegas,” kata Risch.

Pada awal tahun ini, baik Ketua Hubungan Luar Negeri Senat, Bob Menendez, maupun Risch memperkenalkan rancangan undang-undang yang hendak memberi sanksi pada Rusia atas kemungkinan invasinya ke Ukraina.

Walaupun sebagian anggota partai Republik maupun Demokrat telah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan Amerika terseret ke dalam konflik darat di Ukraina, Biden telah berulang kali menyatakan bahwa Amerika tidak akan mengerahkan pasukannya sendiri ke dalam konflik itu.