Perang dagang jilid dua antara AS dan Cina telah di mulai dan nampaknya perang dagang itu akan semakin meluas dengan berpotensinya terjadi perang dagang antara AS dan Uni Eropa. Perkembangan perang dagang AS-Cina yang semakin panas ikut membebani bursa saham Asia.Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin belum memiliki rencana untuk ke Beijing membicarakan kesepakatan dagang dan Amerika masih mengincar produk-produk Cina yang akan dikenakan bea masuk sebesar US $300 Miliar. Sementara Cina siap membalas perlakuan Amerika yang membatasi ruang gerak Huawei di Amerika. Cina sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pembelian gas alam cair dari AS.
Dalam menghadapi perang dagang ini, para pelaku pasar kecewa ketika Powell merilis hasil pertemuan FOMC yang menyatakan bahwa The Fed akan tetap mempertahankan suku bunganya. Hal ini di luar harapan para pelaku pasar karena di saat perang dagang terjadi, mereka berharap The Fed mau menurunkan suku bunganya dengan harapan jika suku bunga turun, maka suku bunga kredit juga turun dan dapat meningkatkan permintaan kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
Akibat perang dagang dan pernyataan Powell ini telah membuat permintaan Save Havens Emas, Yen Jepang dan Dolar AS semakin menguat. Hal ini dapat terlihat dari dolar Index yang terus menguat dari level 98.06 ke level 98.27, USDJPY yang turun dari dari level 110.269 ke level 109.946, GBPJPY yang turun dari level 139.707 ke level 138.859, EURJPY yang turun dari level 123.071 ke level 122.315 dan Emas naik dari level 1272.70 ke level 1283.68.