JAVAFX – Gejolak geopolitik Suriah yang sempat memanas masih membayangi tekanan bagi dollar AS di hari Kamis(12/4/2018). Cuitan di akun twitter Donald Trump yang kontroversial dalam menanggapi pernyataan Alexander Zasypkin, sempat menekan dollar AS berayun dekat dari level terendah 3 minggu di level 89.16.
Meski demikian, komentar bernada “hawkish” pada hasil notulen rapat the Fed dini hari tadi terlihat sejenak tengah membatasi pelemahan dollar AS. The Fed melihat bahwa hambatan yang menerpa pertumbuhan inflasi di bulan Maret ini hanya bersifat temporer, namun ke depannya laju pertumbuhan akan segera membaik.
Dari hasil survei sementara, sebanyak 90% beranggapan bahwa kenaikkan suku bunga kedua akan terjadi di bulan Juni dan 75% meyakini kenaikkan suku bunga ketiga terjadi di bulan Desember mendatang.
Selanjutnya, agenda pasar hari ini sebetulnya tidak terlalu disibukkan dengan peristiwa pelaporan fundamental ekonomi yang berdampak besar terhadap pasar. Namun, kelanjutan gejolak geopolitik Suriah sewaktu – waktu dapat muncul kembali dalam memacu volatilitas pasar forex maupun emas.
Analisa Teknikal USDCHF H1;
Pergerakkan yang tersaji dalam timeframe H1, indikator WPR yang baru saja memasuki zona “overbought” di level -12.74 cenderung mendorong USDCHF menguji level resisten pertama di level 0.95947. Jika berhasil break di atas resisten pertama, maka USDCHF berpeluang mengusik resisten dua pada level 0.96085 dan resisten tiga di level 0.96318.
Sebaliknya koreksi turun USDCHF berpeluang mengincar support pertama di level 0.95688, support dua di level 0.95525, dan support tiga di level 0.95327.
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Aditya A.