Analisa Fundamental: Ke Mana Emas Pasca Keputusan Suku Bunga Fed?

0
143

Langkah FED menaikkan suku bunga secara agresif tak lepas dari upaya untuk melawan inflasi. Tak pelak, kenaikan suku bunga ini akan membuat Dolar AS menguat, pun juga dengan Yield Obligasi AS yg diperkirakan akan melambung. Sementara Emas, akan mendapatkan pukulan ganda sehingga berpotensi turun menembus level psikologis, 1800. Tapi, ada kemungkinan euforia kenaikan suku bunga hanya sesaat, apalagi jika the FED tidak seagresif yang diperkirakan yakni kenaikan suku bunga hanya 50 basis, bukan 75 basis poin.

Inflasi di Amerika Serikat, pada pekan lalu, naik ke level tertinggi multi-dekade sebesar 8,6% pada tingkat tahunan pada bulan Mei, data bulanan yang diterbitkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengungkapkan pada hari Jumat. Angka ini bahkan di atas ekspektasi pasar yakni 8,3%. Sementara, inflasi inti atau Core CPI turun tipis menjadi 6% dari 6,2% pada periode yang sama tetapi melampaui estimasi analis sebesar 5,9%. Dengan reaksi langsung, XAUUSD sontak jatuh ke titik terlemahnya dalam tiga minggu dan berjuang untuk melakukan rebound yang berarti.

Imbasnya, imbal hasil obligasi AS meningkat di sesi kedua perdagangan hari Jumat dengan data inflasi AS yang panas menunjukkan pengetatan moneter lebih lanjut. Dengan imbal hasil obligasi acuan 10-tahun AS naik melampaui 3,1% untuk pertama kalinya sejak awal Mei. Perlu juga dicatat bahwa indeks utama Wall Street mengalami penurunan besar dan pergeseran negatif yang terlihat dalam sentimen risiko meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven semacam obligasi, membatasi kenaikan imbal hasil untuk saat ini.

Pertemuan Federal Reserve hari Rabu secara luas diperkirakan akan menaikkan kebijakan suku bunganya sebesar 50 basis poin ke kisaran 1,25%-1,5%. Namun, saat ini banyak pihak justru memperkirakan the akan menaikkan suku bunga hingga 75 basis poin. The Fed tetap di jalur untuk memilih kenaikan suku bunga 50 bps lagi di bulan Juli dan seharusnya tidak mengejutkan jika itu dikonfirmasi.

Pertanyaan utamanya adalah apakah Fed akan menghentikan kenaikan suku bunga pada September. “Sementara lebih dari dua pertiga responden, 59 dari 85, memperkirakan kenaikan 25 basis poin pada bulan September, lebih dari seperempat, 23 responden memperkirakan suku bunga The Fed naik lagi setengah poin,” jajak pendapat ekonom yang baru-baru ini dilakukan Reuters mengungkapkan minggu ini.

Jika Ketua Fed atau FOMC Jerome Powell menolak kenaikan suku bunga pada September, ini dapat dilihat sebagai panduan dovish dan menyebabkan imbal hasil obligasi Treasury AS menurun. Dalam skenario itu, emas kemungkinan akan mengumpulkan momentum bullish. Di sisi lain, dolar harus terus mengungguli para pesaingnya dan membebani XAUUSD jika Fed membiarkan pintu terbuka kembali untuk kenaikan suku bunga pada September.