JAVAFX – Menguatnya keyakinan bahwa kenaikan suku bunga yang dilakukan pejabat The Fed di bulan Juni mendatang terus membayangi penguatan dolar AS pada pekan ini. Optimisme tersebut telah dipengaruhi atas kondisi pasar tenaga kerja AS yang mengindikasikan pertumbuhan positif di bulan April lalu.
Akibat dari indikasi pemulihan ekonomi tersebut, para investor melihat adanya momentum kenaikan greenback dalam jangka pendek. Tingginya permintaan dolar AS dikalangan para investor juga tidak terhindarkan. Di sesi sebelumnya, greenback berhasil membukukan kenaikan terhadap beberapa mata uang utama dunia dalam mengawali perdagangan minggu ini.
Tepat pada hari Jumat kemarin, Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa pertumbuhan lapangan pekerjaan AS mengalami kenaikan sebanyak 211K di bulan April setelah naik 79K di bulan Maret. Hasil tersebut juga melampaui perkiraan ekonom yang sebelumnya diperkirakan naik sebanyak 194K. Terkait dengan pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang mengalami peningkatan tajam di bulan April lalu, hal tersebut telah berhasil dalam menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4.4% di bulan April dari 4.5% di bulan Maret. Sedangkan, di waktu yang bersamaan Departemen Tenaga Kerja juga melaporkan bahwa pertumbuhan upah mengalami kenaikan sebesar 0.3% di bulan April setelah naik 0.1% di bulan Maret lalu.
Di sisi lain, pergerakan euro yang sempat menguat pasca terpilihnya Emmanuel Macron sebagai Presiden Perancis harus kembali tunduk terhadap penguatan dolar AS. Detik – detik terpilihnya Macron, pasangan EURUSD sempat bergerak menyentuh level 1.09987. Namun, sentimen pasar berbalik dan justru menenggelamkan euro untuk ditutup pada level 1.09228.
Sementara itu, dalam menghadapi perdagangan Selasa(09/05/2017), Departemen Keuangan Austalia dijadwalkan akan merilis Anggaran Tahunan pada pukul 16.30 waktu Jakarta, yang mana dinilai memiliki dampak terhadap pasar forex khusunya Aussie dolar. Peristiwa penting lainnya, laporan lowongan pekerjaan di luar industri pertanian AS dijadwalkan hadir pada pukul 21.00 waktu Jakarta. Ekonom memperkirakan bahwa JOLTS Job Opening akan mengalami kenaikan sebanyak 5.67 juta di bulan Maret setelah naik 5.74 di bulan Februari. Data tersebut diproyeksikan memiliki dampak yang cukup besar terhadap pergerakan pasar forex maupun pasar komoditas.