Analisa Fundamental, 29 Mei 2017

0
148

JAVAFX – Pelemahan yang dialami oleh dolar AS akhirnya mampu dibatasi ketika ekonomi negeri Paman Sam mengindikasikan pertumbuhan yang lebih cepat. Pada pekan lalu, indeks dolar AS telah berhasil ditutup menguat di level 97.36.

Indikasi laju pertumbuhan tersebut terlihat ketika sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Analis Ekonomi menyebutkan bahwa pertumbuhan domestik bruto AS mengalami kenaikan sebesar 1.2% di periode kuartal satu, setelah mengalami kenaikan sebesar 0.7% untuk laporan awal di kuartal yang sama. Hasil tersebut juga telah berhasil menembus perkiraan ekonom sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 0.9% untuk periode kuartal satu.

Di waktu yang bersamaan, sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Biro Sensus menyebutkan bahwa pesanan barang tahan lama AS telah mengalami penurunan sebesar 0.7% di bulan April setelah mengalami kenaikan sebesar 0.9% di bulan Maret. Meski kondisi pesanan barang tahan lama AS mengalami kontraksi di bulan April, namun hasil tersebut masih di bawah perkiraan ekonom dengan penurunan sebesar 1.4%.

Di sisi lain, harga komoditas emas terlihat berhasil membukukan kenaikan mingguan dengan ditutup pada level $1.268.10 per troy ounce di divisi Comex, AS. Kenaikan ini diduga akibat kondisi ketidakpastian politik AS yang mendorong minat investor untuk memilih emas sebagai pelindung aset yang tepat.

Sedangkan untuk pergerakan harga minyak WTI kontrak Juli telah mengalami penurunan mingguan dengan ditutup pada level $49.80 per barel di NYMEX, AS. Meski OPEC telah memutuskan untuk memperpanjang pemangkasan hasil produksi minyak, namun para investor ternyata memiliki harapan lebih terhadap kuota pemangkasan produksi yang lebih besar.

Sementara pada minggu ini, atensi pasar tengah tertuju kepada laporan pasar tenaga kerja AS. Kondisi pertumbuhan pasar tenaga kerja ini merupakan indikator acuan bagi pejabat The Fed dalam menentukan kebijakan selanjutnya. Investor juga menantikan data tersebut karena melalui laporan ini mereka mampu memproyeksikan kapan langkah The Fed dalam menaikan suku bunga.