JAVAFX – Memasuki awal minggu pertama di bulan Mei, serangkaian peristiwa pasar yang terjadi di bulan April 2017 kemarin bisa dikatakan adalah momentum bagi euro dan poundsterling untuk membukukan kenaikan agresif terhadap dolar AS.
Masing – masing mata uang tersebut berhasil membukukan kenaikan selama 2 bulan secara beruntun, sedangkan untuk mata uang Aussie dolar dan yen Jepang harus tunduk dengan menutup pelemahan terhadap dolar AS di akhir bulan April.
Tidak berbeda jauh dengan Aussie dolar maupun yen Jepang, harga emas pada bulan April lalu juga harus membukukan penurunan bulanan, dengan ditutup pada level $1.235.50 per troy ounce di divisi Comex, AS.
Momentum hangat yang tengah dirasakan oleh mata uang euro maupun poundsterling dalam dua bulan terakhir ini telah dipengaruhi oleh kondisi geopolitik di kedua wilayah tersebut. Di zona euro, Emmanuel Macron terpilih sebagai pemenang pemilihan umum Perancis di putaran pertama dan hasil tersebut telah mendorong euro bergerak naik akibat meredanya kekhawatiran masyarakat Perancis atas ancaman pisahnya negara mereka dari blok Eropa.
Sementara itu, Marine Le Pen, yang merupakan pesaing utama Emmanuel Macron dalam pemilu di Perancis kali ini menyerukan jika dirinya terpilih sebagai Presiden Perancis, maka ia akan segera meninggalkan penggunaan mata uang euro dengan membuat referendum bagi masyarakat Perancis untuk dapat memilih tetap bergabung dengan blok Eropa atau berdiri independen. Tentu ini merupakan ancaman besar bagi keutuhan blok Eropa jikalau pisahnya Perancis dari Uni Eropa benar – benar terjadi.
Di Inggris, momentum kenaikan mata uang poundsterling telah dipicu oleh peforma pertumbuhan ekonomi Inggris ketika inflasi bergerak lebih tinggi pasca Brexit tahun lalu. Rally poundsterling pada bulan lalu juga berlanjut, pasca langkah optimis dari Perdana Menteri Inggris Theresa May dalam menghadapi negosiasi Brexit selanjutnya.
Memasuki perdagangan pekan 1 Mei – 5 Mei, adapaun beberapa peristiwa penting yang berhasil mencuri atensi pasar. Dari negeri Paman Sam, laporan yang meliputi data pertumbuhan lapangan pekerjaan, FOMC, dan pidato Yellen menjadi pokok perbincangan utama dalam perdagangan minggu ini.
Selain itu, laporan manufaktur dan non-manufaktur di wilayah Tiongkok, Eropa, Inggris, dan AS juga hadir dalam melengkapi event penting bagi pasar. Di Australia, laporan kebijakan moneter RBA turut dijadwalkan hadir dalam kalender ekonomi minggu ini.