Dollar AS memperpanjang kenaikan harian kedua berturut-turut pada hari Selasa. Greenback menguat terhadap yen dan euro karena risk appetite membaik dan indeks utama Wall Street menguat, membantu menstabilkan mata uang AS setelah penurunan sebelumnya.
Meski demikian, prospek dolar masih tetap keruh karena ketegangan perdagangan global. Pemerintahan Trump pada hari Selasa menaikkan taruhan dalam pertikaian perdagangan yang berkembang dengan China, mengumumkan tarif 25 persen pada sekitar 1.300 teknologi industri, transportasi dan produk medis untuk mencoba memaksa perubahan dalam praktik kekayaan intelektual Beijing.
Kementerian perdagangan China mengatakan pada hari Rabu bahwa “mereka mengecam keras dan tegas menentang” penetapan tarif AS yang diusulkan dan akan mengambil langkah-langkah balasan. Kekhawatiran terus-menerus atas ketegangan perdagangan global cenderung membebani dolar terhadap yen, kata Satoshi Okagawa, analis pasar global senior untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation di Singapura.
USDJPY kemarin menguat karena dollar rebound dan untuk sementara didukung oleh aksi risk aversion investor. Namun penguatan dollar terhadap yen dipercaya masih rapuh karena yen akan kembali menjadi safe haven.
USDJPY diprediksi akan terkoreksi turun pada hari ini, karena harga berada di resistan trenline. Koreksi turun diprediksi menuju ke Pvot point 106.31 dan jika turun melewati Pivot akan ke 106.15.
Pergerakan bullish juga masih berpotensi jika koreksi tetap diatas pivot point 106.31 dan target yang di kejar untuk naik adalah level 107.00.
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Swendy
