Aksi Penguatan Dolar AS Mulai Menghilang

0
147
Berita Forex Dolar AS

JAVAFX – Aksi penguatan dolar AS mulai menghilang pada perdagangan pasar uang Asia Pasifik hingga jelang siang hari ini, di mana kondisi ini merupakan pembalikan dari kondisi sebelumnya dengan keinginan pasar yang mulai berani lagi masuk ke pasar uang pasca krisis Turki yang merebak.

Melihat pada perdagangan sebelumnya, pada perdagangan sebelumnya, pergerakan dolar AS memberikan tekanannya kepada beberapa mata uang utama dunia lainnya, sehingga hal ini mengakibatkan EURUSD ditutup melemah di level 1,1407, GBPUSD ditutup melemah di level 1,2759, AUDUSD ditutup melemah di level 0,7271 dan USDJPY ditutup melemah di level 110,69.
Dan untuk sementara di siang ini, EURUSD bergerak di level 1,1410, GBPUSD bergerak di level 1,2770, AUDUSD di level 0,7275 dan yen di level 110,82.

Kondisi yen kali ini masih melemah terhadap dolar AS lagi setelah beberapa waktu lalu menguat tajam terkait krisis Turki yang membuat pasar uang global terancam kepanikan yang cukup membingungkan dan membuat dolar AS berada di titik terbaiknya sejak 17 bulan terakhir.

Terbukti sejak awal bulan ini, yen terus bertahan dari gempuran dolar AS, diiringi juga mulai melemahnya mata uang kawasan Eropa seperti euro dan pound yang tergerus oleh situasi perang tarif. Sejauh ini, pihak Jepang selalu menghindari diri dari penerapan tarif AS, sehingga sejauh ini pula kondisi produk Jepang belum mengalami proteksi dari AS yang bisa mengakibatkan rendahnya kinerja ekonomi.

Potensi kebijakan Presiden Trump untuk memberikan tarif proteksi terhadap sistem perdagangannya dengan telah membuat beberapa negara tujuan proteksi dan ramai-ramai juga melakukan tindakan balasan berupa pemberian tarif juga terhadap barang-barang asal AS. Dan China pun tengah menyiapkan senjata tarif baru serta rencana paket bantuan ekonominya untuk menahan gejolak rendahnya ekonomi China, telah membuat upaya dolar AS makin dipertanyakan tingkat kekokohannya apalagi data inflasi konsumen AS tercatat membaik hasilnya.

Sedangkan data China tadi pagi semuanya dilaporkan tidak dalam kondisi bagus di mana kekhawatiran pasar terhadap perang tarif akan mulai terbukti dengan akan merendahnya tingkat pertumbuhan China. Kondisi ini tentu masih membuat sulit investor untuk mulai menekan indeks dolar yang telah menguat sejak akhir pekan lalu sesaat setelah krisis Turki merebak.

Tampaknya sisi koreksi indeks dolar siang ini bersifat sementara, di saat investor sedang mempertanyakan beberapa undang-undang baru yang dibikin Presiden Trump sedang menghadapi kecaman dari China dan Turki karena dianggap terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangga negara lain.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi