Afrika Barat bertemu bahas kudeta Niger, junta tolak intervensi

0
61

Pimpinan militer Niger mengingatkan tidak boleh ada intervensi senjata di negaranya selama berlangsungnya KTT negara-negara Afrika Barat di ibukota Niger, Minggu (30/7).

KTT digelar untuk memutuskan tindakan lebih lanjut dalam mendesak militer Niger memulihkan tatanan konstitusional.

Kepala negara dari 15 negara anggota Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWA) dan delapan negara anggota Uni Ekonomi dan Moneter Afrika Barat bisa membekukan keanggotaan Niger sehingga mengisolasi negara ini dari bank sentral regional dan pasar keuangan, serta tertutupnya perbatasan mereka.

Chad yang berbatasan dengan Niger di bagian timur dan bukan anggota kedua organisasi, sudah diundang untuk menghadiri KTT ECOWAS kata Kantor Kepresidenan Chad, Sabtu.

Niger adalah salah satu negara paling miskin di dunia.

Negara ini mendapatkan hampir 2 miliar dolar AS per tahun dalam bantuan pembangunan resmi, kata Bank Dunia.

Negara itu juga mitra keamanan untuk Prancis yang pernah menjajahnya dan Amerika Serikat.

Kedua negara menggunakan Niger sebagai basis perlawanan melawan gerombolan Islamis Sahel di kawasan Afrika Barat dan Tengah.

Para pemimpin negara-negara Afrika Barat juga untuk pertama kalinya bisa mempertimbangkan intervensi militer untuk mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum yang digulingkan oleh Jenderal Abdourahamane Tiani yang dideklarasikan sebagai pimpinan baru negara itu Jumat.

Sebelum KTT Minggu, pimpinan militer Niger pada Sabtu malam mengeluarkan pernyataan yang dibacakan lewat televisi nasional Niger mengenai intervensi militer.

“Tujuan KTT (ECOWAS) adalah menyepakati rencana agresi terhadap Niger melalui intervensi militer yang segera di Niamey, dengan bekerja sama dengan negara-negara Afrika lain yang bukan anggota ECOWAS dan beberapa negara Barat,” kata juru bicara junta Kolonel Amadou Abdramane.

“Sekali lagi kami mengingatkan ECOWAS atau siapa pun yang ingin coba-coba, melawan tekad teguh kami dalam mempertahankan tanah air kami,” kata dia.

Junta Niger mengeluarkan pernyataan kedua Sabtu malam untuk mengajak rakyat turun ke jalan mulai pukul 07.00 pagi waktu setempat guna memprotes ECOWAS dan menunjukkan dukungan kepada junta.

Kudeta militer Niger dikutuk oleh hampir seluruh negara tetangganya dan mitra-mitra internasional negara itu, dengan menolak mengakui pemimpin baru dan menuntut Bazoum dikembalikan ke tampuk kekuasaan.

Bazoum tak terdengar lagi kabarnya sejak Kamis pagi setelah dikurung di istana kepresidenan, meski Uni Eropa, Prancis dan negara-negara lain menyatakan masih mengakuinya sebagai presiden resmi Niger.

Uni Eropa dan Prancis telah menghentikan dukungan keuangan kepada Niger dan AS mengancam menempuh hal yang sama.

Setelah rapat darurat Jumat, Uni Afrika mengeluarkan pernyataan menuntut agar militer kembali ke barak dan memulihkan tatanan konstitusional dalam tempo 15 hari.

Uni Afrika tidak menyebutkan apa yang akan terjadi setelah batas waktu tersebut dilewati.