Ada Tiga Pertanda Harga Minyak Harus Naik

0
127

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(20/9/2017), ada tiga pertanda harga minyak harus naik dan mempertahankan area positifnya di perdagangan sore hari ini sebagai pertanda bahwa harga minyak dunia memang harus terus dibeli karena subyek permintaan dunia sedang naik dan mengimbangi produksi dunia yang menurun.

Seminggu sebelumnya International Energy Agency atau IEA melaporkan bahwa suplai bulanan bagi minyak dunia mengalami penurunan sebesar 720 ribu barel perhari menjadi 97,7 juta barel perhari. Sedangkan permintaan minyak dunia mengalami kenaikan 100 ribu barel perhari dari 1,6 juta barel perhari menjadi 1,7 juta barel perhari, dimana kenaikan permintaan tersebut berasal permintaan dari Eropa dan AS. Ini pertanda pertama minyak harus naik.

Ancaman Korea Utara sudah mereda, sehingga 2/3 jalur distribusi minyak mentah di Asia dan 1/3 pengolahan minyak atau refinari minyak Asia tidak terganggu sehingga harga minyak nyaman untuk menguat sejak akhir pekan hingga sore ini. Ini pertanda kedua minyak harus naik.

Upaya beberapa anggota OPEC untuk menurunkan produksi minyak atau mengurangi ekspor minyaknya sedikit membawa hasil yang positif ke harga minyak sambil menantikan beberapa data persediaan pemerintah AS mulai esok pagi hingga malam hari.

Irak melalui Menteri Minyaknya Jabbar al-Luaibi menyatakan bahwa produksi minyak bulanannya sekarang berada di angka 4,3 juta barel perhari, atau lebih kecil dibandingkan Mei dan Juni lalu yang mencapai hampir 4,5 juta barel perhari. Sedangkan ekspor minyak Arab Saudi juga mengalami penurunan yang sebelumnya mencapai 6,889 juta barel di Juni lalu menjadi 6,693 juta barel pada bulan Juli. Ini merupakan pertanda ketiga minyak harus naik.

Faktor pengurangan produksi minyak OPEC membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,15 atau 0,30% di level $50,06 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak November di pasar ICE Futures London sementara sedang flat $0,01 atau 0,02% di harga $55,68 per barel.

Arab Saudi yang merupakan pimpinan OPEC secara de facto telah sepakat ubtuk mengurangi produksi minyaknya serta ekspornya sehingga ini membuat anggota OPEC yang lain mulai mematuhinya. OPEC bersama 11 negara produsen minyak yang ikut komitmen memangkas produksi minyak akan bertemu di Viena pada Jumat akhir pekan ini.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch
Sumber gambar: Business Insider