Ada Banyak Alasan Yang Membuat Harga Minyak Naik Kembali

0
117

Harga minyak naik untuk kedua sesi berturut-turut pada perdagangan di hari Selasa, didorong oleh optimisme tentang pulihnya permintaan dari China, dan kekhawatiran tentang berkurangnya pasokan menyusul penutupan terminal ekspor utama Turki setelah terjadi gempa bumi di sana. Harga minyak mentah Brent di bursa berjangka naik 82 sen, atau 1,01%, menjadi $81,81 per barel pada 10:00 WIB, sementara kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 82 sen, atau 1,11%, menjadi $74,93 per barel.

Pelaku di pasar minyak akan mengawasi dengan cermat pidato ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell pada hari Rabu besok. Bagaimanapun juga, kenaikan suku bunga biasanya akan memperkuat dolar AS, yang bisa membuat harga minyak mentah menjadi lebih mahal bagi pembeli yang berasal dari negara pengguna mata uang selain Dolar AS.

Rebound harga minyak saat ini lebih seperti langkah hati-hati dari para pelaku pasar menjelang pidato Fed Powell. Pasar berharap Powell dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga di masa depan.

Optimisme pasar akan membaiknya permintaan dari China, berpijak pada pernyataan Direktur Eksekutif IEA pada akhir pekan kemarin. Sementara Arab Saudi telah menaikkan harga jual minyak mentah untuk pasar Asia yang pertama kalinya dilakukan dalam enam bulan terakhir ini.

Sementara itu, terminal ekspor minyak di pelabuhan Ceyhan, Turki yang berada di pantai Mediterania akan ditutup hingga Rabu besok. Ini sebagai tindakan pencegahan setelah gempa besar melanda negara itu, tetapi Turki telah memerintahkan dimulainya kembali aliran minyak mentah, demikian menurut Bloomberg yang mengutip pernyataan seorang pejabat Turki yang akrab dengan masalah ini.

Pada saat yang sama, para pedagang mencoba menilai dampak larangan Eropa terhadap impor melalui laut dan pembatasan harga untuk produk minyak Rusia yang mulai berlaku pada hari Minggu.