Harga Emas Melanjutkan Pelemahannya

0
424

JAVAFX – Berita emas di hari Senin(5/2/2018), harga emas melanjutkan pelemahannya pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi jual masih berlanjut dari akhir pekan lalu karena investor masih terimbas dari hasil data tenaga kerja AS yang cukup mendukung bagi kenaikan suku bunga the Fed yang bisa lebih dari 3 kali di tahun ini.

Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,50 atau 0,19% di level $1334,80 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara melemah $0,04 atau 0,23% di level $16,67 per troy ounce.

Secara umum bahwa efek dari data tenaga kerja AS masih terasa hingga perdagangan di awal pekan ini, meskipun data aktivitas jasa China tadi pagi membaik dan emas sempat menguat tipis-tipis saja, namun kekuatan efek dari data tenaga kerja AS tampaknya masih terlalu kuat untuk dihindarkan sehingga emas masih di ruang jualnya kembali.

Data tambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian bertambah sekitar 200 ribu di Januari lalu, naik dari angka 180 orang pekerja di periode Desember. Sedangkan tingkat penganggurannya masih bertahan di level terbaik 17 tahun lalu. Sedangkan data rata-rata pendapatan per jam masih di angka tumbuh 0,3% atau melonjak 9 sen menjadi $26,74 per jamnya dan pendapatan rata-rata tahunan per jamnya melonjak dari 2,6% menjadi 2,9%.

Level tahunan tersebut merupakan level terbaik sejak sebelum krisis keuangan Juni 2009 sehingga BNP Paribas sendiri langsung merevisi proyeksi kenaikan suku bunga the Fed dari 3 kali di tahun ini menjadi 4 kali di tahun ini. Ini juga disebabkan bahwa beberapa pandangan ekonom dunia bahwa pertumbuhan dari upah tersebut disinyalir bisa membawa reaksi terhadap kenaikan inflasi sebuah negara dalam hal ini adalah AS.

Seperti kita ketahui bahwa hasil Fed meeting pekan lalu bahwa bank sentral tetap ingin menaikkan suku bunganya, namun masih harus berkonfirmasi terlebhih dahulu dengan sisi inflasinya. Membaiknya data tenaga kerja ini membuat hasil survei CME Group bahwa kenaikan suku bunga the Fed pada Maret sekitar 80% bisa terjadi, naik dari pekan lalu yang sekitar 65% saja.

Keyakinan emas untuk menguat kembali tinggal menantikan beberapa kegiatan di sektor jasa hari ini, di mana aktivitas jasa ini tidak hanya ada di AS saja, namun di Inggris dan seluruh Eropa juga akan rilis.

Tentunya memang emas menantikan data aktivitas jasa yang di AS, bila data membaik maka ada kecenderungan pelemahan emas akan berlanjut. Namun bila data memburuk maka ada kesempatan emas untuk menguat kembali.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC