Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis sore ditutup terkoreksi, menembus ke bawah level psikologis 6.000.
IHSG ditutup melemah 125,83 poin atau 2,06 persen ke posisi 5.992,32.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 19,18 poin atau 2,21 persen ke posisi 850,74.
“Pergerakan pasar saham Asia bergerak melemah, merespons negatif di tengah kenaikan dolar AS setelah pertemuan The Fed tadi malam,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Pendorong utama untuk pasar minggu ini adalah data aktivitas ekonomi yang lebih lemah di China yang telah mendorong banyak ekonom untuk menurunkan perkiraan, situasi di Afghanistan, dan juga risalah Federal Reserve (Fed).
Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur pada siang ini belum dapat meredakan tekanan dari pasar saham.
Bank Indonesia melaporkan adanya kenaikan terhadap kredit sebesar 0,5 persen (yoy) pada Juli, sedikit lebih rendah dari Juni yang tercatat naik 0,6 persen (yoy).
Masih rendahnya pertumbuhan kredit menjadikan Bank Indonesia lebih berhati-hati dalam memutuskan kebijakan moneternya.
Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5 persen, suku bunga pinjaman di 4,25 persen dan suku bunga simpanan di 2,75 persen.
Rupiah terkonsolidasi dan terlihat cukup kuat di tengah depresiasi nilai tukar sebagai dampak dari penguatan dolar AS.
Secara year to date, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi 2,71 persen.
Pemulihan yang lebih cepat di Amerika membuat nilai tukar negara tersebut menguat cukup signifikan.
Hal itu juga menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukarnya.
Dibuka melemah, IHSG terus merosot dan tak mampu beranjak dari zona merah baik pada sesi pertama maupun pada sesi kedua perdagangan saham hingga akhirnya ditutup di teritori negatif.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor terkoreksi dengan sektor keuangan turun paling dalam yaitu 2,45 persen, diikuti sektor energi dan sektor kesehatan masing-masing turun 2,42 persen dan 2,27 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp310,95 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.547.168 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,78 miliar lembar saham senilai Rp14,11 triliun.
Sebanyak 120 saham naik, 407 saham menurun, dan 120 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 304,74 poin atau 1,1 persen ke 27.281,17, Indeks Hang Seng turun 550,68 poin atau 2,13 persen ke 25.316,33, dan Indeks Straits Times terkoreksi 42,23 poin atau 1,35 persen ke 3.089 21.