China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) mengajukan izin penggunaan darurat vaksin COVID-19 buatannya di Brazil, demikian pernyataan otoritas kesehatan Brazil, Anvisa pada Senin (26/7).
Brazil sudah menggunakan vaksin COVID-19 China yang lain, yakni Coronavac produksi Sinovac Biotech, yang paling banyak diberikan di negara Amerika Selatan itu.
Vaksin Sinopharm terbuat dari virus yang dimatikan, kata Anvisa, dan direkomendasikan untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Anvisa menambahkan bahwa vaksin tersebut diberikan dalam dua dosis, dengan jeda pemberian 3-4 pekan dari dosis pertama, mengutip informasi dari pihak produsen.
Anvisa mengatakan akan meninjau keesokan harinya apakah dokumen yang diserahkan oleh Sinopharm lengkap dan pihaknya kemungkinan akan meminta informasi tambahan untuk memproses permohonan penggunaan darurat.