JAVAFX – Harga emas tergelincir sebanyak 1,7% pada hari Senin (14/06/2021), karena beberapa investor mengkhawatirkan potensi langkah Federal Reserve AS yang mungkin mengurangi kebijakan moneter ekspansifnya pada pertemuan dua hari minggu ini. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas turun 0,7% menjadi $1,863,98 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 17 Mei di $1,848,49. Sementara di perdagangan emas pada bursa berjangka AS ditutup turun 0,7% pada $1,865,9.
Ada beberapa aksi likuidasi emas menjelang pertemuan kebijakan Fed, yang dimulai pada Selasa. Pasar mengantisipasi kemungkinan Fed yang bisa mulai mengurangi kebijakan moneternya, yang seharusnya membebani emas. The Fed sudah dalam proses “menghapus” likuiditas dari sistem dan itu juga akan membebani emas, tambahnya, mengacu pada lonjakan minggu lalu dalam volume pembelian kembali Federal Reserve.
Pelaku pasar juga akan meneliti pandangan Federal Reserve yang berkembang tentang pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi, serta kemungkinan tanggal kenaikan suku bunga pertama.
Ada risiko pelemahan lebih lanjut dalam harga karena pembicaraan tapering oleh FED melemahkan minat pada logam mulia pada saat arus tidak terlalu mendukung. Dimana para Spekulan mengurangi posisi beli bersih mereka di emas pada bursa COMEX dalam pekan yang berakhir 8 Juni.
Tapi Commerzbank memperkirakan kekhawatiran inflasi akan mendorong emas ke $2.000 per ounce pada akhir tahun, menambahkan bahwa inflasi bisa tetap pada tingkat yang sangat tinggi hingga kuartal ketiga, mendorong The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi sekitar kuartal keempat. Namun, ini tidak berarti kenaikan suku bunga awal sebelumnya, mendukung emas, analis bank tersebut.