Ekonomi Inggris Masih Melambat Meski Aturan COVID Dicabut

0
197

Pertumbuhan ekonomi Inggris pasca-lockdown melambat tajam pada Mei meskipun aturan jarak social telah dilonggarkan, menurut data resmi yang juga menunjukkan pukulan bagi produsen mobil akibat kekurangan microchip global.

Produk domestik bruto Inggris meningkat 0,8% pada basis bulanan, jauh lebih cepat dibandingkan laju sebelum pandemi yang biasa terjadi tetapi turun dari pertumbuhan 2,0% April dan jauh lebih lemah dari perkiraan yakni 1,5% dalam jajak pendapat ekonom Reuters.

Inggris salah satu negara yang terdampak hebat dari pandemi di antara negara-negara maju lainnya pada tahun lalu dan PDB pada Mei 3,1% di bawah levelnya pada Februari 2020, sebulan terakhir sebelum Inggris memberlakukan penguncian pertama.

Bank of England memperkirakan ekonomi Inggris akan tumbuh sebesar 7,25% tahun ini, pertumbuhan tahunan tercepat sejak 1941 selama Perang Dunia Kedua. Produksi tahun lalu anjlok hampir 10%, penurunan terbesar di lebih dari 300 tahun terakhir.

Pada April dilakukan pelonggaran pembatasan untuk sektor non esensial seperti ritel, penata rambut, pub dan restoran yang dapat melayani pelanggan di luar. Pada bulan Mei, perusahaan perhotelan diizinkan untuk melanjutkan pelayanannya dalam ruangan.

ONS merevisi turun angka pertumbuhannya pada bulan April menjadi 2,0% dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,3% – mencerminkan penurunan kontribusi dari layanan pengujian COVID – meskipun perkiraan untuk bulan Maret meningkat.

Dibandingkan dengan Mei tahun lalu, ketika Inggris menjalani penguncian virus corona pertamanya, PDB justru naik hampir 25%.