JAVAFX – Harga emas turun tipis pada perdagangan hari Senin (05/07/2021) setelah mencapai level tertinggi dalam dua minggu di sesi perdagangan sebelumnya. Laju kenaikan harga terbebani oleh sedikit kenaikan dolar, sementara investor menunggu lebih banyak data ekonomi AS untuk petunjuk tentang rencana kebijakan moneter Federal Reserve.
Pada perdagangan di pasar spot, harga turun 0,1% menjadi $1.785,41 per ounce pada 07:30 WIB, setelah mencapai level tertinggi sejak 18 Juni di $1.794,86 pada hari Jumat. Emas berjangka AS naik 0,1% menjadi $1.785,20. Sementara itu, Dolar AS naik 0,1% terhadap para pesaingnya, membuat emas mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Perusahaan A.S. mempekerjakan pekerja terbanyak dalam 10 bulan di bulan Juni, menaikkan upah dan menawarkan insentif untuk menarik jutaan pengangguran Amerika yang duduk di rumah. Laporan ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan memperkuat fokus investor pada data ekonomi dan langkah Fed selanjutnya, karena pasar mendukung bukti lebih lanjut dari pemulihan ekonomi yang kuat di tengah kekhawatiran atas inflasi yang terus-menerus.
Aktivitas sektor jasa Jepang menyusut untuk bulan ke-17 berturut-turut pada Juni karena virus corona mengurangi permintaan di dalam dan luar negeri, menggarisbawahi momentum lesu untuk ekonomi terbesar ketiga di dunia itu.
Pada perdagangan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun menjadi 1.042,58 ton pada hari Jumat dari 1.043,16 ton pada hari Kamis.
Spekulan mengurangi posisi beli bersih mereka dalam emas COMEX dalam pekan yang berakhir 29 Juni dan meningkatkan posisi beli bersih mereka dalam perak, data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS menunjukkan.
Emas di India pekan lalu dijual dengan harga premium untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan karena permintaan naik setelah pembatasan untuk memerangi gelombang kedua virus corona sedikit dilonggarkan.
