Pada jam 13.00 wib Inggris telah merilis data penjualan ecerannya (Retail Sales) yang di rilis anjlok tajam dari 9.2% ke -1.4%, jauh lebih rendah pula dari prediksinya 1.5%. Hal ini di prediksi akan semakin melemahkan GBPUSD ke depannya setelah sempat melemah dari level 1.4185 hingga ke level 1.3895 karena isu Tapering The Fed dan juga hasil rapat FOMC AS yang berencana akan menaikkan suku bunga di tahun 2023. Rencana kenaikan suku bunga tahun 2023 ini juga semakin menguatkan akan adanya Tapering yang dapat terus menguatkan Dolar AS terhadap mata uang lainnya, khususnya Poundsterling.
Sekalipun GBPUSD sempat terkoreksi naik ke level 1.3943, namun GBPUSD di prediksi dapat terus melemah menuju level 1.3660 hingga level 1.3245 dalam beberapa minggu ini bila dampak dari kebijakan moneter The Fed semakin kuat dan juga bila di tambah melemahnya ekonomi Inggris pasca Lockdown yang di lakukan Inggris pasca terkena serangan virus Covid-19 varian baru yang telah merontokkan kembali ekonomi Inggris seperti yang di tunjukkan oleh data Retail Sales.
