Luar biasa, Inflasi Inggris Lampaui Target Bank Sentral

0
134

Inflasi Inggris secara tak terduga melonjak di atas target Bank of England 2,0% pada Mei. Angka inflasi Inggris mencapai 2,1% dan diyakini masih akan terus meningkat lebih lanjut. Ini tak lepas karena Inggris masih akan kembali membuka aktivitas ekonominya pasca penguncian wilayah.

pertumbuhan harga yang meningkat dari 1,5% pada April sebagian besar didorong oleh perbandingan dengan harga pada Mei 2020 ketika negara itu melakukan penguncian ketat pertama, terutama untuk pakaian, bahan bakar kendaraan, permainan, dan makanan yang dibawa pulang. Sementara dalam jajak pendapat para ekonom memperkirakan inflasi mencatat kenaikan menjadi 1,8%.

Inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan, energi dan barang-barang volatil lainnya, naik menjadi 2,0% dalam 12 bulan hingga Mei, Kantor Statistik Nasional mengatakan.

Pasar di seluruh dunia menilai risiko lonjakan inflasi yang berkelanjutan, terutama di Amerika Serikat di mana inflasi tahunan mencapai 5,0% pada Mei, tertinggi di hampir 13 tahun, dan di mana Presiden AS Joe Biden telah mengusulkan paket stimulus $6 triliun.

BoE mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi akan mencapai 2,5% pada akhir tahun ini karena ekonomi dibuka kembali setelah penguncian virus corona dan karena harga minyak global naik.

Gubernur Andrew Bailey dan sebagian besar rekan mengatakan kenaikan inflasi akan bersifat sementara dan tidak mengharuskan bank sentral untuk mengurangi program stimulus besarnya. Diperkirakan akan mempertahankan kebijakan tidak berubah pada 24 Juni setelah pertemuan terakhirnya.

Tapi Kepala Ekonom Andy Haldane mengatakan pekan lalu bahwa pembuat kebijakan BoE menghadapi “momen paling berbahaya” sejak 1992 ketika pemerintah menghapus sterling dari Mekanisme Nilai Tukar Eropa, pendahulu Euro.