JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(18/1/2018), harga emas sepertinya masih di ruang koreksi kembali di perdagangan hari ini dengan sentimen yang mulai berubah positif terhadap kinerja ekonomi AS pasca Beige Book dan keinginan kenaikan suku bunga the Fed serta mulai lunaknya kebijakan politik Trump.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $8,90 atau 0,67% di level $1328,20 per troy ounce.
Hasil laporan aktivitas bisnis 12 cabang the Fed terkini yang tertuang di dalam Beige Book menyimpulkan bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih akan tetap 3 kali dengan keyakinan bahwa reformasi pajak yang baru belum menampakkan sifat pendorong membaiknya kinerja ekonomi AS secara keseluruhan. Namun sebagian besar distrik yakin bahwa sifat dari reformasi pajak ini akan tetap menjaga kinerja PDB AS untuk lebih baik dan inflasi juga diberikan kesempatan untuk menunjukkan tren peningkatannya karena tren upah juga menunjukkan peningkatannya.
Harapannya bahwa Gedung Putih tidak membuat atau memutuskan sebuah blunder atau kebijakan yang tidak populer di mata investor sehingga dolar AS masih bisa bergairah. Memang sebelumnya pelemahan mata uang AS ini sebagai bagian dari perubahan fokus kerja the Fed yang ingin memperbaiki defisit neracanya sebesar $4,5 trilyun tersebut, di mana dengan terus melemahnya dolar AS maka secara tidak langsung defisit tersebut akan terus mengecil. Kondisi seperti ini sempat dimanfaatkan oleh emas.
Namun kami yakin bahwa dolar AS sudah saatnya bangkit dengan pertimbangan bahwa pihak di luar AS sendiri khawatir jika greenback terus melemah maka kinerja keuangannya akan berkurang surplus atau malah melebar defisit keuangannya yang artinya bahwa emas saatnya untuk melemah sejenak. Nampak bahwa sedikit upaya melepas emas akan terjadi di pekan ini dengan melihat kinerja ekonomi AS yang mulai pulih seperti contoh semalam data manufaktur AS yang sangat mengembirakan hasilnya.
Seperti kita ketahui bahwa investor dunia sudah berpikir untuk mulai menyebar investasinya dengan wacana memperhatikan juga sisi politik di luar AS yang lebih kondusif. Jelang pertemuan World Economic Forum di Davos pada akhir pekan ini tentu membuat banyak pihak akan melihat sepak terjang Presiden Trump lagi.
Untuk data ekonomi hari ini kita akan melihat geliat ekonomi China, apakah lebih baik atau lebih buruk. Ekonom dunia beberapa waktu lalu percaya bahwa laju PDB China akan lamban di tahun ini. Namun dasar patokan pergerakan lamban atau laju PDB tahun ini harus melihat rata-rata pergerakan di tahun sebelumnya atau 2017 lalu. Seperti kita ketahui bahwa tren 3 kuartal sebelumnya selalu berada untuk tumbuh 6,8%, bila kuartal terakhir masih bisa bertahan di angka tersebut maka tren tahun ini masih bisa di atas angka prediksi ekonom dunia sebelumnya yang tumbuh 6,5% sehingga ekonomi dunia masih bisa melaju dan emas ada upaya tetap berjalan di tren penguatannya.
Dari AS sendiri ada data perumahan yang berupa data izin bangunan dan pembangunan rumah serta ada data klaim pengangguran mingguan. Data sektor perumahan AS kemungkinan akan sedikit menurun, namun klaim pengangguran akan lebih baik sehingga upaya pelemahan emas masih bisa terjaga.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters