JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(17/1/2018), harga emas ingin kembali menguat di perdagangan hari ini dengan sentimen yang bisa berubah positif dengan bantuan dari sentimen negatif dolar AS yang belum berakhir.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit sekali memberikan tekanan kepada mata uang utama dunia lainnya dan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,90 atau 0,29% di level $1338,80 per troy ounce.
Di bukanya kembali pasar keuangan dan komoditi di AS tidak langsung membuat dolar AS membaik, terlihat bahwa sentimen negatif ke AS masih berlanjut dan sepertinya hari ini sentimen tersebut terlihat akan dikurangi kembali seperti awal perdagangan kemarin. Harapannya bahwa Gedung Putih tidak membuat atau memutuskan sebuah blunder atau kebijakan yang tidak populer di mata investor sehingga emas masih bisa bergairah.
Memang sebetulnya pelemahan mata uang AS ini sebagai bagian dari perubahan fokus kerja the Fed yang ingin memperbaiki defisit neracanya sebesar $4,5 trilyun tersebut, di mana dengan terus melemahnya dolar AS maka secara tidak langsung defisit tersebut akan terus mengecil.
Selain itu beberapa kinerja ekonomi di luar AS juga mulai membaik, seperti contohnya di Uni Eropa, Kanada, Jepang dan Inggris. Sisi normalisasi kebijakan moneter sedang di kejar oleh mereka dengan usaha menyeimbangkan kebijakan suku bunga yang ingin beriringan dengan the Fed yang juga akan menaikkan suku bunganya 3 kali lagi. Sisi mengejar inilah yang membuat dolar AS selalu mengalami pelemahannya sehingga sedikit dimanfaatkan juga oleh emas di kala harganya sedang terlihat lebih murah.
Hari ini memang belum ada data yang sangat penting bisa mempengaruhi arah pergerakan emas kecuali rapat suku bunga Kanada dan hasil laporan terkini aktivitas ekonomi AS yang tertuang dalam Beige Book.
Bank of Kanada banyak pihak sepertinya akan menaikkan suku bunganya, namun juga ada yang memperkirakan baru di akhir kuartal pertama suku bunganya akan naik. Tentu ini juga akan mempengaruhi perjalanan dolar AS dan emas.
Aktivitas ekonomi dari 12 cabang the Fed akan rilis nanti dini hari, di mana kita akan melihat apakah aktivitas di Beige Book tersebut bisa menyakinkan investor bahwa 2 minggu lagi the Fed menaikkan suku bunganya atau tidak. Seperti kita ketahui lapiran Beige Book kali ini akan memasukkan unsur pemotongan pajak yang akhir bulan lalu sebagian besar perusahaan AS menaikkan upah pekerjanya sehingga kami melihat sisi inflasi AS akan mempunyai tren kenaikannya kembali di kala kenaikan harga energi membayanginya.
Bila ini terjadi maka kenaikan suku bunga the Fed bisa terjadi akhir bulan ini dan tidak menunggu Maret nanti, maka arah pergerakan emas bisa terganjal.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters