Minyak Di Prediksi Naik, Tapi Waspadai Penyebab Minyak Terkoreksi Turun

0
80

Minyak bumi saat ini terus di prediksi mengalami kenaikan karena banyak negara barat yang kaya di Eropa dan Amerika mulai menunjukkan peningkatan perekonomian yang dapat membuat permintaan minyak bumi naik. Kenaikan permintaan ini lah yang akan menaikkan harga minyak bumi. Namun pasar tetap mewaspadai akan adanya koreksi turun pada harga minyak. Kontrak West Texas Intermediate (WTI) yang menjadi patokan USDOIL sempat turun 28% dengan harga mencapai $68.30/barel.

OPEC memperkirakan kenaikan permintaan adalah 6 juta barel perhari atau sekitar 6% dari permintaan global sebelum pandemi covid-19 melanda. Vaksinasi yang terus di lakukan di beberapa negara telah meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi dan konsumsi minyak dunia membaik. Di prediksi oleh OPEC dan IEA bahwa permintaan minyak dunia akan meningkat di kuartal dua hingga kuartal empat dan pada kuartal terakhir tahun ini. Permintaan minyak di prediksi oleh IEA akan sangat mendekati permintaan sebelum pandemi yaitu 100 juta bph sedangkan menurut OPEC permintaan di akhir kuartal tahun ini akan melebihi 100 bph dari perkiraan IEA.

Hal yang perlu di waspadai akan menurunkan harga minyak adalah pergeseran episentrum dari Eropa dan Amerika ke Asia yang membuat prospek permintaan minyak dunia menjadi suram. Namun, berita-berita dari Asia terkait pandemi Covid hanya bersifat koreksi saja terhadap permintaan minyak bumi.

USDOIL secara jangka panjang di prediksi akan naik menuju level 75.00 hingga level 76.50 jika mampu menembus level 69.60-70.00 dengan kemungkinan koreksi turun sebatas level 66.20 hingga level 64.00 berdasarkan analisa pada time frame monthly.