JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(16/1/2018), harga emas bergerak ke Selatan alias melemah di saat pasar komoditi AS buka kembali pasca kemarin libur memperingati Hari Martin Luther King Jr pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi ambil untung sejenak namun masih tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce serta diharapkan ada dorongan sentimen investor yang positif yang dibantu tetap melemahnya dolar AS.
Akan bukanya kembali pasar komoditi AS sedikit banyak mempengaruhi kinerja emas kali ini dimana hal ini membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,90 atau 0,21% di level $1337,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,02 atau 0,12% di level $17,24 per troy ounce.
Sebelumnya kondisi penguatan emas beberapa waktu lalu seolah menggambarkan kondisi investor yang tidak takut terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS terkini di mana sebagian besar data ekonomi AS tersebut kebetulan hasilnya banyak yang tidak sesuai dengan harapan investor sehingga kenaikan suku bunga the Fed memang masih dipertanyakan lebih lanjutnya.
Data-data ekonomi AS seperti data inflasi kemudian data penjualan eceran serta aktivitas manufaktur dan data tenaga kerjanya, secara umum memang tidak menghasilkan sebuah renungan dan keinginan investor untuk mengoleksi lebih besar terhadap aset atau investasi berbasis dolar AS karena memang di rasa kurang aman daripada emas atau investasi di luar AS.
Penguatan emas sendiri lebih banyak didukung oleh rencana kerja bank sentral Uni Eropa yang tertuang dalam notulen rapat suku bunga pekan lalu yang sepertinya akan segera mengurangi paket stimulus ekonomi Eropa lebih cepat dari jadwal sebenarnya di September nanti. Menurut Ardo Hansson bahwa ECB bisa mengakhiri paket stimulus €30 milyar per bulannya pada kuartal ini, sehingga hal ini membuat harga emas terlihat lebih murah karena dolar AS melemah.
Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Begitu juga usaha normalisasi kebijakan moneter dari Eropa dan Jepang nantinya juga bisa membatasi kenaikan emas itu sendiri karena mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.
Jelang Lunar Year atau Tahun Baru China di tahun ini, juga akan menandai bahwa harga emas harusnya menguat karena sisi permintaan emas akan naik untuk memenuhi kebutuhan di China tersebut. Dilaporkan juga bahwa impor emas India juga mengalami kenaikan.
Sisi aksi ambil untung hari ini akan terasa di mana investor AS juga sudah mulai beraktifitas dan beberapa mata uang juga akan dalam kondisi aksi ambil untung juga oleh dolar AS, sehingga ada peluang bagi dolar AS untuk menguat dan menekan emas pada akhirnya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC