Biden Ungkap Kebijakan untuk Atasi Kesenjangan Kesejahteraan Antar-Ras

0
79
President-elect Joe Biden speaks Tuesday, Nov. 10, 2020, at The Queen theater in Wilmington, Del. (AP Photo/Carolyn Kaster)

Pada Selasa (1/6), Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat pertama yang sedang menjabat yang memperingati peristiwa penghancuran komunitas kulit hitam yang makmur oleh gerombolan warga kulit putih.

Insiden itu menyebabkan 300 orang tewas dan 10.000 kehilangan tempat tinggal.

“Hanya karena sejarah diam, itu tidak berarti tidak terjadi,” kata Biden dalam sambutannya kepada para penyintas pembantaian dan keluarga mereka di Greenwood Cultural Center.

“Beberapa ketidakadilan sangat keji, sangat mengerikan, sangat menyedihkan, dan tidak dapat dikubur, tidak peduli seberapa keras orang mencobanya,” ujarnya.

Seratus tahun yang lalu pada 31 Mei dan 1 Juni, Greenwood, sebuah lingkungan yang kemudian ketika itu dikenal sebagai Black Wall Street, dijarah dan dibakar habis oleh penduduk kulit putih Tulsa.

Aksi itu mendapat dukungan dari Departemen Kepolisian Tulsa yang hampir semuanya berkulit putih.

Pembantaian itu dipicu oleh tuduhan bahwa seorang pria kulit hitam berusia 19 tahun telah menyerang seorang gadis kulit putih berusia 17 tahun di dalam lift.

Selama berpuluh tahun setelah pembantaian, serangan dengan kekerasan tersebut ditutup-tutupi dan tidak dikenal secara nasional.

Namun, seiring dengan wacana nasional yang semakin terfokus pada isu rasisme sistemik dan kekerasan polisi, insiden tersebut mendapat lebih banyak perhatian di media dan budaya pop.

Biden bertemu dengan tiga anggota korban pembantaian yang masih hidup – Viola “Mother” Fletcher, Hughes “Uncle Red” Van Ellis dan Lessie “Mother Randle” Benningfield Randle.

Ketiganya sekarang berusia lebih dari 100 tahun.

“Rekan-rekan Amerika saya, ini bukan kerusuhan.

Ini pembantaian,” kata Biden, setelah mengheningkan cipta bagi para korban.

Presiden Biden mengumumkan langkah-langkah untuk mempersempit kesenjangan kesejahteraan antar-ras.

Pemerintahannya berencana akan menginvestasikan puluhan miliar dolar di komunitas yang kurang beruntung, memperluas kontrak federal dengan bisnis milik kalangan minoritas dan mencabut dua aturan era Trump yang membatasi praktik perumahan yang adil.

Peringatan seratus tahun sejak pembantaian di Tulsa, Oklahoma, itu terjadi lebih dari setahun sejak kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam, di tangan seorang polisi kulit putih.

Kematian Floyd memicu gerakan Black Lives Matter di AS dan di seluruh dunia.

[